Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Singapore Tourism Board – Singapore Centre Shanghai (STB Shanghai) menyelenggarakan kegiatan “Dual Destination Familiarization Trip” bagi Agen Perjalanan China pada 24 – 27 Mei 2025 di Singapura dan 27 – 31 Mei 2025 di Bali.
|Baca juga: Igloo Tech Solutions Resmi Meluncur untuk Integrasikan Kecerdasan Buatan
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025, mengatakan familiarization trip (famtrip) ini bertujuan untuk mempromosikan destinasi melalui konsep dual-destination yang memadukan Singapura sebagai destinasi wisata modern dan canggih, dengan Bali sebagai destinasi yang menawarkan berbagai pilihan wisata alam yang indah dan budaya yang kental.
“Program ini sejalan dengan salah satu program unggulan Kemenpar yang disebut Upscaled Tourism, yang mendorong transformasi sektor pariwisata Indonesia menjadi semakin berkualitas, berdaya saing, dan inklusif sehingga meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia,” kata Made.
|Baca juga: Wamenpar Perkuat Diplomasi Pariwisata Indonesia di Madrid
Famtrip ini tidak hanya memamerkan keindahan alam Bali yang luar biasa, tetapi juga untuk mempromosikan Pulau Dewata sebagai destinasi wisata kelas dunia yang menawarkan berbagai pengalaman mewah, mulai dari resor dan villa eksklusif, tempat makan yang istimewa, serta pengalaman budaya yang tak terlupakan.
Made mengungkapkan, China selalu menjadi salah satu pasar utama Wonderful Indonesia dengan Bali sebagai salah satu destinasi favorit wisatawan China.
Indonesia menyambut sekitar 1,19 juta wisatawan asal China pada 2024, menjadikan negara ini sebagai penyumbang wisman terbesar ke-4 bagi Indonesia setelah Malaysia, Australia, dan Singapura.
Sementara itu, China menjadi penyumbang wisman terbesar ke-3 bagi Bali, setelah Australia dan India, dengan 448.446 kunjungan. Adapun pada Januari hingga Maret 2025, tercatat 279.040 kunjungan wisatawan China ke Indonesia.
Made Marthini juga menekankan pentingnya konektivitas udara untuk menarik lebih banyak wisatawan Tiongkok ke Indonesia. Berdasarkan data Amadeus, hingga Januari 2025, terdapat penerbangan langsung dari 11 kota keberangkatan di China ke empat kota kedatangan di Indonesia (Jakarta, Bali, Manado, dan Surabaya), dengan total kapasitas 1,29 juta kursi yang dioperasikan oleh 11 maskapai penerbangan.
“Namun total kapasitas kursi ini baru pulih setengahnya dibandingkan dengan era sebelum pandemi. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata mengoptimalkan posisi Singapura sebagai hub yang populer dan berupaya memanfaatkan kapasitas tempat duduk yang lebih besar dari China untuk menarik lebih banyak wisatawan Tiongkok ke Indonesia,” ujar Made.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News