1
1

Kenali 3 Jenis Profil Risiko Sebelum Berinvestasi di Reksa Dana

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Investasi reksa dana menjadi pilihan yang populer bagi banyak investor, baik pemula maupun berpengalaman. Namun, sebelum memulai investasi, penting untuk memahami profil risiko. Profil risiko adalah penilaian terhadap seberapa besar risiko yang siap diambil oleh seorang investor dalam berinvestasi.

Profil ini mencerminkan toleransi risiko individu dan preferensinya terhadap potensi imbal hasil dan kemungkinan kerugian. Dalam hal ini, mengetahui profil risiko sangat penting untuk memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan tujuan investasi, jangka waktu, dan toleransi risiko.

“Memilih produk investasi yang tidak sesuai dengan profil risiko dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan keputusan investasi yang kurang optimal,” kata Fund Growth Specialist Indo Premier Sekuritas Muhammad Arie Fadhlillah, dalam keterangannya, Kamis, 30 Mei 2024.

Ia menambahkan dengan mengenali jenis-jenis profil risiko ini maka dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana dan sesuai dengan kepribadian serta kebutuhan finansial. “Jadi, jangan anggap sepele tahapan ini karena pemahaman yang baik tentang profil risiko membantu dalam merencanakan investasi yang lebih aman dan menguntungkan,” jelas Fadhlil.

|Baca juga: Industri Asuransi Dinilai Bakal Kecipratan Cuan dari Iuran Wajib Tapera, Ini Penjelasannya!

Fadhlil pun lantas menjelaskan tiga jenis profil risiko dalam investasi reksa dana yang wajib dikenali yakni:

Profil risiko konservatif

Investor dengan profil risiko konservatif biasanya cenderung sangat berhati-hati dan lebih memilih investasi yang aman dengan risiko rendah. Tujuan utama mereka adalah pelestarian modal. Instrumen reksa dana yang sesuai meliputi reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap yang berinvestasi pada obligasi pemerintah atau obligasi dengan peringkat tinggi.

Profil risiko moderat

Investor dengan profil risiko moderat bersedia mengambil sedikit lebih banyak risiko dibandingkan dengan investor konservatif, dengan harapan mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi. Mereka mencari keseimbangan antara risiko dan imbal hasil. Instrumen reksa dana yang sesuai meliputi reksa dana campuran yang menggabungkan saham dan obligasi dan reksa dana pendapatan tetap yang berinvestasi pada obligasi korporasi.

Profil risiko agresif

Investor dengan profil risiko agresif siap mengambil risiko tinggi untuk mendapatkan potensi imbal hasil yang besar. Mereka memahami bahwa nilai investasi dapat berfluktuasi secara signifikan, tetapi fokus pada pertumbuhan modal jangka panjang. Instrumen reksa dana yang sesuai untuk profil risiko ini meliputi reksa dana saham yang berinvestasi di pasar saham dan reksa dana sektor atau tematik yang berfokus pada industri tertentu.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post JP Morgan Prediksi Harga Mulai Turun di Perusahan Asuransi Lloyd’s
Next Post Bank Muamalat Incar Pertumbuhan Tabungan Haji Dua Digit

Member Login

or