1
1

Kerja sama strategis Easycash dan Bank Saqu Hadirkan Akses Pembiayaan Inklusif ke Pelaku Usaha

Direktur Utama Easycash Nucky Poedjiardjo dan Chief Digital Business Officer Bank Saqu Angela Lew Dermawan melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama Bank Channeling untuk mendorong inklusi keuangan . | Foto: Bank Saqu

Media Asuransi, JAKARTA – PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) bersama PT Bank Saqu Indonesia (Bank Saqu), layanan perbankan milik Astra Financial dan WeLab, melakukan kerja sama strategis melalui Penyaluran Pinjaman (Loan Channeling).

Kolaborasi ini merupakan langkah konkret kedua belah pihak dalam menghadirkan akses pembiayaan kepada segmen masyarakat unbanked dan underbanked di Indonesia.

Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo mengungkapkan perhitungan sistem credit scoring berbasis artificial intelligence (AI) yang dimiliki oleh Easycash, keamanan, kemudahan pengajuan pinjaman, dan transparansi serta pemenuhan kewajiban compliance menjadi keunggulan dalam kerja sama ini.

|Baca juga: Easycash Salurkan Pembiayaan dengan Total Akumulatif Rp77,27 Triliun

Easycash telah mencatatkan kontribusi signifikan terhadap inklusi keuangan nasional, dengan total penyaluran pinjaman mencapai lebih dari Rp81,97 triliun kepada lebih dari 8 juta penerima dana hingga September 2025.

“Kami pastikan pengajuan pinjaman berjalan cepat, efisien, dan terukur risikonya dengan teknologi mutakhir dari kami. Bersama Bank Saqu, kami bersama-sama menjamin transparansi penuh, perlindungan data pengguna, dan pemenuhan kewajiban compliance tertinggi. Ini adalah kolaborasi bertanggung jawab yang memudahkan akses pembiayaan dengan aman, mudah dan cepat,” ungkap Nucky dalam keterangannya, Kamis, 20 November 2025.

|Baca juga: Bank Saqu dan Pevita Pearce Hidupkan Semangat “The Power of Early” di IdeaFest 2025

Saat ini, lanjutnya, OJK sendiri mencatat pendanaan dari lender perbankan di industri financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending meningkat 40,09 persen (yoy) menjadi sebesar Rp54,1 triliun per Juli 2025. Begitu juga dengan pembiayaan yang disalurkan industri P2P mencapai Rp87,6 triliun pada Agustus 2025, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yakni Rp84,6 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan industri ini fintech lending masih tumbuh sehat dan berperan penting terhadap perekonomian nasional sebesar 21,6 persen (yoy).

Chief Digital Business Officer Bank Saqu, Angela Lew Dermawan mengatakan, “Kami percaya kolaborasi ini berperan penting dalam mendorong inklusi keuangan. Dengan menggabungkan keunggulan teknologi fintech dan ekosistem perbankan digital dari Bank Saqu, kami berkomitmen untuk menghadirkan akses layanan keuangan yang lebih merata, aman, dan bertanggung jawab.”

Menurutnya, sinergi ini tidak hanya berfokus pada penyaluran dana, tetapi juga pada pembangunan ekosistem yang berkelanjutan bagi solopreneur, UMKM, serta  masyarakat underbanked untuk bertumbuh dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.”

Hingga saat ini, Bank Saqu telah memiliki lebih dari 3 juta nasabah. Pencapaian ini didukung oleh berbagai produk inovatif seperti Saku Kredit, Busposito, Tabungmatic, dan Saku Booster.

Editor : Wahyu Widiastuti

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Izinkan Perubahan Nama PT Magnus Mitra Sejahtera menjadi PT Magnus Pialang Asuransi
Next Post Asuransi Jepang Bersiap Hadapi Potensi Klaim Besar, Mengapa?

Member Login

or