Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan pialang asuransi global Aon memperkirakan kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh bencana alam global sepanjang 2022 mencapai lebih dari US$313 miliar, yang sebagian besar disumbang oleh badai Ian di AS.
Dikutip dari laporan terbaru Aon bertajuk 2023 Weather, Climate and Catastrophe Insight, kerugian ekonomi tersebut 4% di atas rata-rata kerugian ekonomi selama 21 abad. Dari jumlah tersebut, sebesar US$132 miliar merupakan kerugian yang ditanggung oleh asuransi atau 57% lebih tinggi dari rata-rata selama 21 abad. Sebanyak 75% kerugian asuransi tersebut tercatat di Amerika Serikat.
Besarnya kerugian ekonomi dan kerugian asuransi tersebut membuat tahun 2022 sebagai tahun termahal bagi perusahaan asuransi selama 5 tahun terakhir. Badai Ian mencatatkan diri sebagai bencana termahal pada tahun 2022 dengan kerugian yang ditimbulkan mencapai sekitar US$50 miliar-US$55 miliar yang ditanggung oleh asuransi atau di bawah kerugian badai Katrina yang mencapai US$99 miliar.
|Baca juga: Kerugian Asuransi Global Akibat Bencana pada 2022 Diperkirakan Capai US$112 Miliar
Aon mencatat terdapat selisih atau gap perlindungan yang mencapai 58% pada 2022. Artinya, mayoritas kerugian ekonomi akibat bencana belum terproteksi oleh asuransi.
Aon melihat cuaca ekstrem telah memecahkan rekor baru dari sisi kerugian. Dan kini fenomena cuaca ekstrem lainnya seperti kekeringan berkepanjangan dan gelombang panas nyata terjadi. “Ini adalah pengingat bahwa dampak perubahan iklim pada komunitas di seluruh dunia adalah nyata dan bahaya bencana alam benar-benar di depan mata,” jelasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News