Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Selasa atau di awal 2024 terpantau kian melemah ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.430 per US$. Sejauh ini belum ada sentimen positif yang berhasil membuat mata uang Garuda berbalik arah dan menguat.
Mengutip Bloomberg, Selasa, 2 Januari 2024, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir melemah ke posisi Rp15.470 per US$. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.426 hingga Rp15.483 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.375 per US$.
Pasar saham Asia-Pasifik Bervariasi
Di sisi lain, pasar saham Asia-Pasifik bervariasi pada hari perdagangan pertama di 2024. Saham Tiongkok merosot pada pembukaan setelah data resmi di akhir pekan menyoroti kontraksi yang semakin dalam di sektor manufaktur.
|Baca: IHSG Sore di Awal 2024 Berakhir di Zona Hijau
Data resmi menunjukkan PMI manufaktur Tiongkok mengalami kontraksi lebih lanjut pada Desember 2023, yang merupakan tanda bahwa lebih banyak dukungan kebijakan mungkin diperlukan untuk menghidupkan kembali perekonomiannya.
Indeks CSI 300 Tiongkok dibuka 0,64 persen lebih rendah pada Selasa. Indeks Hang Seng Hong Kong menumpahkan 0,58 persen. Kedua pasar tersebut termasuk yang berkinerja terburuk pada 2023. Jepang sedang memperkirakan kerusakan akibat gempa bumi dahsyat yang melanda wilayah tengahnya pada Hari Tahun Baru. Pasar di wilayah tersebut tutup hingga empat Januari.
Hampir 100.000 orang diperintahkan untuk mengungsi, dan setidaknya satu orang dilaporkan tewas akibat gempa yang berkekuatan awal 7,6 skala Richter. Nikkei 225 Jepang menutup 2023 dengan keuntungan lebih dari 28 persen, menjadikannya pasar dengan kinerja terbaik di Asia.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News