Media Asuransi, JAKARTA – Kenaikan harga batu bara menjadi berkah bagi PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan sepanjang 2021 sebesar 57,5%.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update bertajuk Adaro Energy (ADRO IJ) – Earnings beat estimate due to favorable coal prices, analis Mirae Sekuritas, Juan Harahap, menjelaskan bahwa ADRO mencatat pendapatan 4Q21 sebesar USD1,4 miliar (+41,5 QoQ; +19,4% yoy), yang berarti total pendapatan sebesar USD4,0 miliar (+57,5% yoy) pada tahun 2021 yang di atas perkiraan Mirae tetapi sejalan dengan perkiraan konsensus masing-masing di 110,6% dan 102,6%.
Pertumbuhan pendapatan terutama didorong oleh ASP yang lebih tinggi sebesar USD74,4/ton (+70,3% yoy) yang mengimbangi volume penjualan yang lebih rendah di tahun 2021. ADRO membukukan laba bersih sebesar USD513 juta (+104,3% qoq, +442,6% yoy), membawa Laba bersih 2021 menjadi USD933 juta (+535.3% yoy), di atas perkiraan Mirae dan konsensus.
|Baca juga: MARKET REVIEW: Saham Pertambangan Menguat di Tengah Koreksi IHSG
Pada 4Q21, volume produksi ADRO tercatat datar menjadi 13,1 juta ton (-0,7% qoq, -2,5% yoy, yang berarti volume produksi sebesar 52,7 juta ton (-3,3% yoy) pada tahun 2021. Hal ini disebabkan oleh volume curah hujan yang tinggi dikombinasikan dengan jam hujan yang lebih panjang yang terjadi pada tahun 2021.
Seiring dengan tren volume produksi, volume penjualan tercatat sedikit lebih rendah sebesar -2,6% qoq menjadi 12,7 juta ton pada 4Q21 tetapi masih mencatat penurunan tingkat kumulatif sebesar 51,6 juta ton (-4,6% yoy) pada tahun 2021 .
ADRO berharap untuk melihat angka produksi akan meningkat menjadi 58 juta ton-60 juta ton pada 2022F sementara rasio pengupasan diharapkan tetap pada 4,1x. “Oleh karena itu, kami menyempurnakan perkiraan kami, yakni kami (1) meningkatkan volume produksi pada 2022F menjadi 59 juta ton (sebelumnya: 57 juta ton), dan (2) meningkatkan rata-rata harga batubara global menjadi USD155 juta per ton (sebelumnya: USD120 juta per ton) pada tahun 2022F.”
Saat Juan merevisi asumsinya, dia meningkatkan estimasi pendapatan bersih 2022F setahun penuh sebesar 101,4% menjadi USD1,2 miliar (+23,8% yoy).
“Saat kami menyesuaikan perkiraan kami, kami meningkatkan rekomendasi jual kami menjadi Beli di ADRO dengan target harga yang lebih tinggi Rp3.700 (sebelumnya Rp2.000). Kami merekomendasikan Beli dengan target harga Rp3.700. TP kami diturunkan menggunakan metode penilaian P/E dengan target ganda FY22F P/E sebesar 7,2x (-0,5x deviasi std dari 5 tahun).”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News