1
1

Kinerja Keuangan Emiten Semester I/2024 Bakal Tentukan Arah Kinerja Pasar Saham

Ilustrasi pasar modal Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis kondisi pasar saham di pertengahan tahun 2024 akan terbantu oleh kinerja keuangan emiten seiring dengan musim pengumuman laporan keuangan emiten periode Juni sebulan ke depan.

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset, mengatakan meskipun kenaikan suku bunga acuan masih menjadi faktor yang diperhatikan pelaku pasar, dia merekomendasikan 10 saham pilihan kepada nasabah dan publik.

“Secara teknikal, kami merekomendasikan BBCA, BRIS, BSDE, ELSA, INDF, KLBF, MDKA, MEDC, TBIG, dan UNVR seiring dengan musim laporan keuangan bulan ini hingga bulan depan,” ujarnya di acara Media Day: June by Mirae Asset Sekuritas Kamis, 20 Juni 2024.

Dia mengatakan hingga mendekati pengujung semester I/2024, kinerja pasar saham masih belum bergairah, dilihat dari posisi IHSG yang masih terkoreksi sekitar 7% dan keluarnya investor asing dari pasar saham (net foreign sell) di pasar reguler dan negosiasi senilai Rp10 triliun sejak awal tahun (di pasar reguler investor asing sudah nett sell Rp20 triliun).

|Baca juga: Tren Penurunan Suku Bunga dan Yield Segera Datang

Meskipun demikian, nilai transaksi di pasar saham yang sudah mencapai Rp1.200 triliun hingga Kamis, 20 Juni 2024, sudah di atas pencapaian semester I tahun lalu sebesar Rp1.180 triliun.

Memasuki triwulan kedua 2024, lanjutnya, perekonomian global masih diliputi oleh ketidakpastian kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Ketidakpastian ini bisa berdampak kepada likuiditas serta suku bunga perbankan.

Meskipun demikian, Nafan menyatakan bahwa bermodalkan makroekonomi yang kuat serta stabilitas politik yang terjaga meskipun tahun ini adalah tahun pemilu, dia meyakini setelah kondisi global lebih kondusif maka pasar saham dan pasar keuangan Indonesia akan membaik juga.

Dia menilai prospek pasar ke depan masih sulit untuk diprediksi, dapat diprediksi BI akan menahan BI rate pada level 6,25% karena jika suku bunga dinaikkan maka dampaknya kurang kondusif terhadap ekonomi dalam negeri.

|Baca juga: BEI Perkuat Pasar Modal Syariah Melalui Sharia Investment Week 2024

“Namun, kami meyakini dengan makroekonomi yang kuat serta stabilitas politik yang lebih kondusif dibandingkan negara lain maka kinerja pasar keuangan dan pasar saham Indonesia akan tetap kuat,” ujar Nafan.

M. Adityo Nugroho, Senior Investment Information Mirae Asset, menambahkan dengan masih adanya arus modal asing yang keluar maka pasar saham masih akan tertekan dalam waktu dekat.

“Meskipun demikian, dengan meyakini bahwa tidak selamanya kondisi makroekonomi global akan terus memburuk, koreksi yang terjadi di pasar saham Indonesia saat ini justru memberikan peluang bagi investor untuk mulai dapat mencicil di harga yang relatif murah karena nilai valuasi yang rendah.”

Dengan demikian, secara fundamental, dia mengatakan saham-saham perusahaan berkapitalisasi besar yang sudah terkoreksi cukup dalam dari sektor perbankan, otomotif, dan telekomunikasi dapat menjadi pilihan untuk nasabah dan publik saat ini.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Hingga Mei Tumbuh 13%, Bos Maipark: Menggembirakan daripada Pertumbuhan Industri!
Next Post Ekuitas Maipark Ditarget Rp1 Triliun di 2026, Budi Herawan: Kami Butuh Dukungan

Member Login

or