1
1

Kinerja Manufaktur Indonesia Makin Ekspansif

Beberapa pekerja sedang melakukan produksi mesin. | Foto: Ist

Media Asuransi– Indeks Manufaktur Indonesia (Purchasing Managers’ Index/PMI) terus menunjukkan tren perbaikan pada level ekspansif di pengujung tahun 2020 di tengah pertumbuhan demand baru yang terus meningkat.

Mengutip data PMI terbaru yang dirilis oleh IHS Markit, tren kenaikan PMI Indonesia tersebut sejalan dengan kondisi manufaktur Asean yang juga membaik untuk pertama kalinya pada Desember 2020 setelah terkena pukulan hebat akibat pandemi Covid-19 sejak Februari 2020.

Pada Desember 2020, PMI Indonesia tercatat meningkat ke level 51,3 dibandingkan dengan posisi pada November 2020 pada level 50,6. Peningkatan tersebut tercatat paling tinggi selama 10 bulan terakhir.

Pemerintah Perlu Siapkan Komponen Pendongkrak Inflasi

Direktur Ekonomi IHS Markit Andrew Harker mengatakan, perusahaan Indonesia secara umum memiliki akhir positif untuk tahun 2020 dengan data PMI terbaru yang menunjukkan kenaikan 2 bulan berturut-turut pada output dan pesanan baru.

“Jalan masih panjang mengingat gangguan parah yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, tetapi produsen setidaknya yakin dengan prospek tahun 2021,” jelasnya melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Selasa 5 Januari 2021.

Kondisi operasional didorong oleh peningkatan yang lebih tajam pada pesanan baru, yang naik selama 2 bulan berjalan. Panelis melaporkan tanda-tanda peningkatan permintaan karena gangguan pandemi Covid-19.

Namun demikian, pesanan ekspor baru turun tajam. Pertumbuhan total bisnis baru mendukung peningkatan output kedua berturut-turut pada akhir tahun. Meskipun menurun dari rekor bulan November, laju ekspansi masih solid dan merupakan yang tercepat kedua dalam sejarah survei.

Peningkatan output tercapai meskipun terjadi pengurangan ketenagakerjaan. Tingkat staf menurun selama 10 bulan berturut-turut, meskipun pada laju paling rendah pada periode kali ini. Ketenagakerjaan terus diturunkan sejalan dengan keluangan kapasitas yang berkelanjutan di sektor ini, meskipun baru-baru ini terjadi peningkatan dalam pesanan baru. Penumpukan pekerjaan berkurang dengan kecepatan solid.

IHS Markit menilai bahwa manufaktur di Indonesia tetap percaya diri bahwa output akan naik selama tahun mendatang, meskipun sentimen sedikit menurun pada bulan Desember. Optimisme berpusat pada prediksi peningkatan pesanan baru lebih lanjut dan harapan bahwa pandemi Covid-19 akan mereda.

“Dari segi yang kurang positif, tingkat kapasitas di sektor tersebut begitu rendah sehingga terjadi penurunan ketenagakerjaan lebih lanjut, sementara gangguan rantai pasokan yang meluas menghambat upaya untuk mengamankan bahan baku. Perusahaan berharap bahwa area ini akan menunjukkan tanda-tanda peningkatan pada awal tahun 2021,” pungkas Andrew. ACA

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Revisi Aturan tentang SLIK
Next Post LG Energy Solution Resmi Bawa Investasi US$9,8 Miliar ke Indonesia

Member Login

or