Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas menaikkan target harga saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjadi Rp3.950 per saham karena kinerja pendapatan sepanjang kuartal I/2022 yang di atas perkiraan.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Adaro Energy (ADRO IJ) – Earnings above our but in line with consensus’ estimates, analis Mirae Sekuritas , Juan Harahap, mengatakan bahwa ADRO mencatat pendapatan 1Q22 sebesar USD1,2 miliar (-14,5 QoQ; +77,0% yoy), di atas perkiraan Mirae tetapi sejalan dengan konsensus masing-masing sebesar 26,6% dan 21,1%.
Juan menjelaskan pertumbuhan pendapatan terutama didorong oleh ASP yang lebih tinggi sebesar USD97,4/ton (+85,8% yoy) yang mengimbangi volume penjualan yang lebih rendah di 1Q22. ADRO membukukan laba bersih sebesar USD400 juta (-22,0% QoQ; +323,5% yoy), di atas perkiraan tetapi sejalan dengan perkiraan konsensus. “Kami mencatat bahwa pangsa laba bersih JV berubah menjadi area positif di 4Q21 dan terus membukukan kinerja positif sebesar USD70 juta (kerugian 1Q21: USD2 juta) di 1Q22,” tulisnya.
|Baca juga: Adaro Energy (ADRO) Bagikan Dividen Tunai 2021 sebesar US$650 Juta
Pada 1Q22, volume produksi tercatat lebih rendah menjadi 12,2 juta ton (-7,0% QoQ; -5,6% yoy). Hal ini disebabkan volume curah hujan yang tinggi ditambah dengan jam hujan yang lebih panjang yang terjadi pada 1Q22. Seiring dengan tren volume produksi, volume penjualan turun menjadi 12,2 juta ton (-4,2% qoq, -3,1% yoy) di 1Q22.
“Kami merevisi estimasi pendapatan tahun 2022-2023F setahun penuh kami masing-masing sebesar 37,6% dan 28,9% menjadi USD6,3 miliar dan USD5,0 miliar.”
Juan menjelaskan penyesuaian dilakukan karena pihaknya meningkatkan asumsi rata-rata batu bara global menjadi USD200 per ton dan USD120 per ton masing-masing pada 2022F dan 2023F. Oleh karena itu, Juan memperkirakan laba bersih masing-masing akan mencapai USD2,0 juta dan USD1,3 juta pada 2022F dan 2023F. “Selain itu, kami menurunkan beban pajak di tahun 2023F sesuai dengan peraturan pemerintah yang baru tentang perpanjangan IUPK dari PKP2B Gen 1,” jelasnya.
Lebih lanjut, Juan melakukan roll-over basis penilaian ke 2023F. Saat pihaknya menyesuaikan perkiraan, meningkatkan rekomendasi trading buy menjadi buy on ADRO dengan target harga yang lebih tinggi Rp3.950 (sebelumnya Rp3.700). “Kami merekomendasikan ‘beli’ dengan target harga Rp3.950. TP kami didapat menggunakan metode penilaian P/E dengan target ganda FY23F P/E sebesar 7,0x (-0,5x SD deviasi dari 5 tahun).”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News