Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan perkembangan kinerja reasuransi nasional per kuartal III/2025. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diolah AAUI, sejumlah instrumen reasuransi menunjukkan tren pertumbuhan.
Wakil Ketua Bidang Statistik dan Riset AAUI Trinita Situmeang mengungkapkan sektor reasuransi memang mencatatkan kenaikan di beberapa indikator kinerja, mulai dari pendapatan premi, klaim bruto, laba setelah pajak, hasil investasi, hasil underwriting, hingga beban usaha.
“Untuk sektor reasuransi ini terjadi kenaikan, di hasil underwriting naik sebesar 114 persen dari Rp453 miliar menjadi Rp974 miliar untuk enam perusahaan reasuransi lokal domestik,” ujar Trinita, dalam Konferensi Pers di Kawan Jakarta Selatan, Kamis, 20 November 2025.
Ia menambahkan pendapatan premi reasuransi pada kuartal III/2025 mencapai Rp20,05 triliun, tumbuh 2,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 yang sebesar Rp19,51 triliun. Klaim bruto juga turut meningkat 5,4 persen.
“Kemudian hasil investasi naik 23,2 persen, untuk laba setelah pajaknya mengalami kenaikan dari Rp412 miliar menjadi Rp1,06 triliun atau naik 1,5 kali,” ujarnya.
Namun demikian, ia menyoroti adanya penurunan pada ekuitas modal reasuransi domestik sebesar 12 persen dari Rp7,93 triliun di kuartal III/2024 menjadi Rp6,98 triliun untuk periode yang sama tahun ini.
“Sementara untuk liabilitas itu mengalami penurunan ini adalah dalam kaitannya dengan klaim dari Rp30,48 triliun menjadi Rp30,45 triliun penurunannya tidak banyak ya 0,1 persen, kemudian aset turun sebesar 2,1 persen, dan dana investasinya itu juga turun sebesar 0,7 persen,” kata Trinita.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum AAUI Budi Herawan menilai, kinerja reasuransi menunjukkan perbaikan meski masih terbatas. Ia menekankan perbaikan ini menjadi kebutuhan penting bagi industri.
“Ya saya pikir ini menjadi satu tanda baik juga untuk kita bisa menekan ke depannya, yang namanya capital flight di sektor reasuransi. Tapi tentunya ini bergantung kepada teman-teman semua ya di perusahaan reasuransi umum yang ada di Indonesia,” tutup Budi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
