Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama menilai kinerja reksa dana saham sedang dalam kondisi yang fluktuatif sehingga investor disarankan untuk tetap waspada.
Melalui Weekly Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta Utama memaparkan bahwa pasar merespons positif langkah BI dalam menangani ancaman global atas kenaikan tingkat suku bunga the Fed minggu lalu. “Nyatanya sepekan terakhir IHSG menguat 1,53% setelah BI memutuskan mempertahankan suku bunga 3,5%. Kami melihat dengan kondisi inflasi yang masih terkendali, BI belum akan menaikkan tingkat suku bunga hingga semester II/2022,” tulisnya.
Selain itu, Kemenkeu memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II akan berada di kisaran 4,8% hingga 5,3% (yoy) sejalan dengan optimistisme pertumbuhan ekonomi yang masih kuat. Diperkirakan faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2022 adalah tren penguatan ekonomi saat masa ramadhan dan lebaran serta aktivitas produksi dan konsumsi yang masih ekspansif.
|Baca juga: Tren Bearish, Investor Bisa Masuk ke Reksa Dana Indeks Saham
Namun di tengah ancaman global saat ini, pasar sebaiknya tetap mewaspadai risiko stagnasi dan inflasi global yang terjadi di berbagai negara yang akan menyebabkan perlambatan ekonomi. Serta pengetatan moneter The Fed dalam rencana kenaikkan tingkat suku bunga acuan bulan depan.
Di tengah ancaman kondisi ekonomi global saat ini kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. “Namun kami melihat belum akan mempengaruhi mobilitas masyarakat sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap pasar saham maupun obligasi,” tulisnya.
Lalu bagaimana dengan pasar obligasi di Indonesia? Kondisi pasar obligasi masih akan bergerak fluktuatif hingga akhir tahun sejalan dengan pengetatan moneter US. Kenaikan suku bunga The Fed akan memicu naiknya yield US Treasury sehingga spread dengan SBN juga semakin menyempit yang akan mempengaruhi berkurangnya minat investor.
Namun dengan berbagai kebijakan yang ditempuh pemerintah saat ini, tekanan di pasar obligasi sudah mulai berkurang. “Sejalan dengan situasi kondisi pasar saat ini, kami melihat kinerja reksa dana saham sedang dalam kondisi yang fluktuatif sehingga investor sebaiknya tetap waspada terhadap situasi global yang sedang volatile saat ini.”
Investor yang tetap ingin berinvestasi di pasar saham dapat berinvestasi di reksa dana berbasis indeks yang terdiri dari saham-saham pilihan sesuai dengan kriteria indeks. Untuk reksa dana pendapatan tetap juga dalam kondisi yang fluktuatif. “Kami menyarankan investor agar tetap waspada terhadap isu kebijakan kenaikan suku bunga The Fed bulan depan yang mempengaruhi pergerakan pasar obligasi.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News