1
1

Kondisi Ekonomi AS Masih Akan Pengaruhi Pergerakan IHSG Pekan Ini

Gedung Bursa Efek Jakarta | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Gambaran pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam seminggu ini secara global masih berkaitan dengan kondisi ekonomi AS.

Di sisi lain, terdapat potensi angin segar yang menopang IHSG minggu ini, yaitu RUPS tahunan Bigs Banks (BBRI, BBNI, BBCA, BMRI).

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, dalam analisisnya per 10 Maret 2023 menerangkan bahwa IHSG melemah sebesar -0,51% mengikuti Bursa Asia dan Wall Street yang turut terkoreksi. Selama sepekan (6-10 Maret 2023) IHSG mengalami kontraksi -0,71%.

|Baca juga: MARKET REVIEW: IHSG Naik 0,35%, Net Buy Asing Rp606 Miliar

Seluruh sektor dalam sepekan ditutup melemah, dimana sektor material dasar dan sektor energi mengalami pelemahan masing-masing sebesar -3,43% dan -2,73%. Hasil tersebut sejalan dengan tingginya kekhawatiran akan turunya kondisi ekonomi global akibat pengetatan kebijakan moneter dapat menyebabkan penurunan permintaan energi dan aktivitas industri manufaktur.

Kekhawatiran pelaku pasar akan melemahnya kondisi ekonomi global, khususnya di Amerika Serikat (AS) diakibatkan indikator ekonomi seperti data tenaga kerja dan konsumsi yang masih solid mengindikasikan tingkat inflasi yang masih tinggi.

Data tersebut mendorong The Fed untuk lebih hawkish terhadap kebijakan moneternya, yaitu menaikan suku bunga. Pernyataan Jerome Powell (Ketua The Fed) di depan parlemen pada minggu lalu yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga dan menahanya dalam beberapa periode kedepan jadi salah satu katalis negatif untuk pasar ekuitas, baik di AS maupun domestik.

Penurunan di pasar ekuitas beriringan dengan melesatnya imbal hasil obligasi AS untuk tenor 10 tahun kembali menyentuh level 4%. Situasi tersebut juga mengakibatkan nilai tukar rupiah yang kembali terdepresiasi dalam satu bulan terakhir sebesar 2,13% terhadap dolar AS.

Sementara itu, dalam waktu dekat, pelaku pasar mencermati data tenaga kerja AS, seperti non farm payrolls dan angka pengangguran di bulan Februari 2023 yang dirilis hari ini (Jumat, 10 Maret 2023). Nantinya hasil tersebut menjadi salah satu pertimbangan kebijakan The Fed selanjutnya.

“Gambaran IHSG dalam seminggu ke depan secara global masih berkaitan dengan kondisi ekonomi AS. Jika data tenaga kerja yang rilis di hari ini, dan inflasi AS di minggu depan mulai mereda maka akan positif untuk pasar ekuitas, meskipun secara keseluruhan tone cenderung melemah karena FOMC di bulan ini The Fed diproyeksikan menaikan suku bunga 50 bps,” katanya.

|Baca juga: REVIEW SEPEKAN: Mayoritas Data BEI Terkoreksi

Secara domestik, lanjut dia, pekan depan depan BI akan memutuskan kebijakan suku bunga yang diproyeksikan tetap di level 5,75%. Di tengah The Fed yang masih hawkish dan kembali melemahnya nilai tukar, keputusan tersebut dapat jadi katalis negatif.

Di sisi lain, terdapat potensi angin segar yang menopang IHSG minggu depan, yaitu RUPS tahunan Bigs Banks (BBRI, BBNI, BBCA, BMRI). Pada RUPS tahunan tersebut Bigs Banks akan mengumumkan pembagian dividen untuk tahun buku 2022. “Secara keseluruhan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dengan support di level 6.720 dan resistance di level 6.830,” katanya.

Berikut trading plan yang perlu diperhatikan menggunakan analisis teknikal:

(Buy) BBRI di area Rp4.820 dengan target harga pada resistance di level Rp4.950 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp4.700.

(Buy) AMRT di area Rp2.810 dengan target harga pada resistance di level Rp2.960 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp2.750.

(Buy) CMRY di area Rp4.450 dengan target harga pada resistance di level Rp4.620 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp4.300.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pengembangan TPA Banjardowo Rampung, PUPR Dukung Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan di Jombang
Next Post Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Member Login

or