Media Asuransi, JAKARTA – Pemulihan ekonomi Indonesia diperkirakan terus berlanjut di tengah ketidakpastian global seiring dengan peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Economic Outlook 2H22 Economic Outlook – Pemulihan berlanjut di tengah ketidakpastian global, ekonom Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut di tengah ketidakpastian global.
|Baca juga: Pemerintah Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional
Menurutnya, pemulihan ekonomi domestik akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. “Pandemi COVID-19 terkendali, mobilitas masyarakat cenderung meningkat, dan ketersediaan lapangan kerja meningkat. Indikator utama investasi juga terlihat sangat positif, seperti impor bahan baku dan barang modal, serta pertumbuhan modal kerja dan kredit investasi.”
Di sisi lain, kondisi fiskal dalam kondisi yang sangat baik, memberikan fondasi yang kuat untuk 2H22. Namun, inflasi akan terus meningkat dan akan menyebabkan pengetatan moneter di 2H22.
Sementara itu, ekonomi global sedang menuju ke stagflasi. Rully menjelaskan stagflasi adalah periode ketika pertumbuhan ekonomi melambat dan pengangguran meningkat, bertepatan dengan kenaikan inflasi. Bahkan sebelum invasi Rusia ke Ukraina, harga telah naik ke level tertinggi selama beberapa dekade di banyak negara, termasuk AS, Inggris, dan negara-negara di Zona Euro.
|Baca juga: Pemerintah Optimistis Pemulihan Ekonomi Berlanjut di Tengah Gejolak Global
Inflasi di Asia lebih rendah daripada di kawasan lain, tetapi meningkat mengikuti lonjakan harga pangan dan energi global. Negara-negara berkembang di belahan dunia lain juga mengalami inflasi yang meroket, seperti Turki dan Brazil.
Di sisi lain, bank-bank sentral di seluruh dunia dapat memperketat kebijakan moneter dengan lebih cepat, terutama di negara-negara di mana inflasi meningkat dengan cepat. Dukungan pemerintah terkait pandemi juga akan terus ditarik. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melambat, baik untuk negara maju maupun negara berkembang dengan inflasi yang tetap tinggi pada saat yang bersamaan.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News