1
1

Koreksi IHSG Diperkirakan Berlanjut pada Perdagangan Hari Ini

Para investor sedang mencermati pergerakan pasar saham. | Foto: Media Asuransi/Lucky Kennedy

Media Asuransi – Setelah terkena aksi profit taking dan berujung di zona merah, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi melanjutkan koreksi dengan kisaran support 5.622.

IHSG Berpotensi Menguat, Waspadai Profit Taking

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak overshoot ditarget Fibonacci retracement 161,8% pada level 5.750 dan mengakhiri perdagangan dengan melemah membentuk pola bearish engulfing dengan indikasi reversal jangka pendek. 

Dia menjelaskan, indikator Stochastic bergerak overbought dan berpotensi dead-cross. Indikator MACD bergerak overvalue dan RSI bergerak menjenuh pada area cukup tinggi secara momentum. “Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi terkoreksi lanjutan dengan support resistance 5.622-5.710,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Kamis 26 November 2020. 

Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ASII, UNVR, KLBF, ERAA, HOKI, ICBP, dan INDF.

Kemarin, IHSG (-0,38%) ditutup melemah 21,78 poin ke level 5.679,25 dengan saham-saham di sektor Aneka Industri (-2,83%) dan Infrastruktur (-1,56%) menjadi penekan pergerakan IHSG di sesi kedua di mana Saham ASII (-4,31%) dan JSMR (-4,42%) melemah signifikan. Koreksi wajar menjadi faktor utama pelemahan IHSG setelah alami penguatan signifikan di bulan November. 

Menurutnya, sentimen dari potensi mengurangi jadwal libur akhir tahun 2020 karena sedang dievaluasi pemerintah seakan membuka ruang perdagangan yang lebih panjang di akhir tahun sehingga investor lebih memilih untuk bersikap konservatif. “Investor asing tercatat net buy sebesar Rp580,59 miliar pada saat investor domestik terpantau melakukan aksi profit taking. Saham-saham BBRI yang terbanyak dibeli asing sebesar Rp524,33 miliar,” ujar Lanjar.  

Sementara itu, Bursa Asia ditutup menguat kecuali CSI300 (-1,28%) lebih dari sepersen. Indeks Nikkei (+0,50%), TOPIX (+0,30%) dan Hang Seng (+0,31%) naik meskipun memangkas penguatan signifikan di awal sesi perdagangan. Hal ini memberikan indikasi penguatan yang terhenti di tengah kenaikan bulanan terbaik dalam 3 dekade dibulan November. Investor menunggu banyak indikator ekonomi yang dapat mendukung penguatan lanjutan aset berisiko.

Adapun, Bursa Eropa membuka perdagangan dengan konsolidasi. Indeks Eurostoxx (+0,08%), FTSE100 (+0,16%) dan DAX (+0,03%) bergerak di zona dekat ekuilibrium. Pergerakan yang cenderung berat ini dikarenakan saham-saham perusahaan di sektor pertambangan dan energi terkoreksi. “Investor mengambil langkah aman melihat rekor yang dicetak Wallstreet semalam menjelang banyaknya pengumuman data ekonomi AS seperti klaim pengangguran AS dan pertumbuhan PDB.” ACA

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kemenkeu Angkat Arus Gunawan Jadi Dewan Direktur LPEI
Next Post AAUI Gelar Webinar terkait Peraturan dan Kasus Hukum di Industri Asuransi

Member Login

or