1
1

Koreksi IHSG Seret Return Reksa Dana Saham Minus 2,65%

Media Asuransi – Penurunan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama bulan Mei 2021 telah berdampak negatif terhadap pasar reksa dana saham yang ikut mencetak imbal hasil (return) negatif sebesar -2,65% hingga 21 Mei 2021.

Berdasarkan Infovesta Mutual Funds Update yang dikutip Media Asuransi, Selasa, 25 Mei 2021, terdapat tiga jenis indeks reksa dana yang mencetak imbal hasil (return) negatif pada penutupan pekan lalu, yaitu kinerja reksa dana saham dan reksa dana campuran masing-masing sebesar -2,31%, -0,03% dan -1,10%. Pelemahan tersebut sejalan dengan pelemahan kinerja IHSG sebesar -2,78%. 

|Baca juga: Erdikha Sekuritas: IHSG Konsolidasi 5.730-5.830

Sementara itu, kinerja reksa dana pendapatan Tetap melemah sangat tipis sebesar -0,03%, hal ini seirama dengan kenaikan tipis pula pada obligasi pemerintah sebesar 0,04% dan obligasi korporasi sebesar 0,12%. Berikutnya, reksa dana pasar uang mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 0,09%

Infovesta mencatat kinerja pasar saham turun cukup dalam sepanjang bulan Mei, hingga 21 Mei 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar -3,71% dan bahkan sempat menyentuh level terendahnya sepanjang tahun 2021 di level 5.761 pada 19 Mei 2021. 

“Pelemahan IHSG turut menekan kinerja reksa dana berbasis saham yang tercermin melalui Infovesta Equity Fund Index sebesar – 2,64% dan Infovesta Balanced Equity Fund Index sebesar -1,15%,” tulis Infovesta. 

Sentimen pasar saham global dan kasus Covid-19 di Asia yang meningkat juga turut berkontribusi dalam pelemahan pasar saham Indonesia. Dari pasar saham global, di Amerika Serikat terdapat kekhawatiran adanya pengetatan moneter yang dilakukan lebih cepat seperti kenaikan tingkat suku bunga akibat peningkatan laju Inflasi di negara tersebut. Apabila The Fed kembali menarik likuiditas yang masuk ke negara-negara berkembang seperti Indonesia, maka terdapat potensi pelemahan di aset finansial yaitu saham di Indonesia. 

Selain itu, kasus Covid-19 di sejumlah negara di Asia masih mengalami peningkatan yang tidak hanya terjadi di negara India. Negara seperti Nepal, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, Singapura, dan tidak terkecuali Indonesia mengalami peningkatan kasus Covid-19 dan beberapa di antaranya kembali menerapkan lockdown seperti negara Singapura. “Dengan kembali diberlakukannya lockdown di beberapa negara, maka pemulihan ekonomi secara global juga dapat terhambat.” 

|Baca juga: MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 25 Mei 2021

Meskipun beragam sentimen menghantui pasar saham global dan asia, investor asing justru menunjukkan aksi beli bersih di pasar saham sebesar Rp793,02 miliar di sepanjang bulan Mei. Hal tersebut menandakan bahwa investor asing justru mengambil kesempatan untuk mendapatkan posisi harga yang lebih rendah karena ekspektasi adanya pemulihan ekonomi dalam jangka panjang seperti rebound IHSG yang terjadi sejak awal kasus Covid-19 terjadi. 

Oleh karena pemulihan ekonomi serta penyelesaian kasus Covid-19 di Indonesia maupun secara global masih belum dapat dipastikan, maka investor masih perlu berhati-hati dan wait and see menantikan berita ataupun sentimen positif yang cukup kuat untuk dapat mendorong kinerja reksa dana berbasis saham untuk kembali mengalami penguatan kinerja yang stabil. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Erdikha Sekuritas: IHSG Konsolidasi 5.730-5.830
Next Post Asuransi Bintang Terima Sertifikat ISO 9001:2015

Member Login

or