Media Asuransi – PT Asuransi Kresna Mitra Tbk (Kresna Insurance) memutuskan untuk berganti nama menjadi PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance). Keputusan tersebut telah direstui oleh pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar akhir pekan lalu.
Pemegang saham juga menyetujui pemberian wewenang kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk melakukan penyempurnaan apabila diperlukan serta menyetujui Rencana Kerja Pemisahan Unit Syariah Perseroan.
Magit Les Denny Tewu, Komisaris Utama Kresna Insurance, berharap perubahan nama ini dapat meningkatkan nilai perseroan ke depannya. “Kami optimistis dengan berbagai rencana Perseroan ke depannya, termasuk rebranding dan repositioning dalam rangka meningkatkan nilai perseroan,” katanya.
Dia menjelaskan, langkah strategis ini emiten berkode saham ASMI itu ambil untuk menarik calon investor yang akan semakin memperkuat positioning Perseroan. Hal ini menjadi bukti keseriusan Perseroan untuk senantiasa meningkatkan kinerja Perseroan dan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan terhadap Perseroan.
Dalam RUPS tersebut juga diputuskan untuk mengangkat kembali jajaran Direksi yaitu Bapak Jemmy Atmadja; Bapak Abitani Barkah Taim, Bapak Magit Les Denny Tewu selaku Komisaris Utama; Bapak Hendra Sudjaka, selaku Komisaris Independen; dan Bapak Muhamad Idrus, selaku Komisaris Independen.
Pepe Arinata, Direktur Utama Kresna Insurance, menyampaikan bahwa Direksi menyadari bahwa tantangan di industri asuransi semakin banyak dan beragam. “Oleh karena itu, perbaikan mutu layanan terhadap nasabah menjadi fokus Perseroan, dengan harapan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan terhadap produk-produk yang ditawarkan Perseroan akan semakin meningkat,” katanya melalui keterangan resmi yang diterima Media Asuransi, Senin 31 Agustus 2020.
Selain itu, kinerja Perseroan di 2019 mendapatkan apresiasi dari sejumlah pemangku kepentingan, yang tercermin dari sejumlah penghargaan yang berhasil diperoleh Perseroan.
Pada tahun 2019, Perseroan fokus untuk meningkatkan pendapatan usaha dari premi sebagai perusahaan asuransi yang terus berkembang. Keberhasilan Perseroan dalam implementasi strategi ini dibuktikan oleh peningkatan premi bruto yang signifikan sebesar 77,04% dari Rp343,36 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp607,87 miliar pada tahun 2019.
Pendapatan premi bruto ini didominasi oleh segmen usaha kebakaran sebesar Rp401,71 miliar, dan kontributor terbesar kedua ialah segmen usaha kendaraan bermotor sebesar Rp113,91 miliar. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, pendapatan underwriting mencapai Rp175,17 miliar, meningkat sebesar 29,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hasil underwriting Perseroan meningkat 9,21% atau menjadi sebesar Rp73,22 miliar.
Selain itu, Perseroan juga berhasil melakukan efisiensi sehingga beban usaha dapat ditekan ke angka Rp72,79 miliar di tahun 2019, mengalami penurunan 4,25% dari tahun sebelumnya. Menutup tahun 2019, Perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp9,4 miliar. ACA
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News