Media Asuransi – PT PP Presisi Tbk (PPRE) di sepanjang kuartal I/2021 berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 20,5 persen menjadi Rp665,6 miliar dibanding pendapatan pada akhir Maret 2020 tercatat Rp552,1 miliar.
Manajemen PPRE mengatakan pendapatan PPRE pada tiga bulan pertama tahun ini masih didominasi oleh sektor konstruksi yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp561,5 miliar atau 84,3 persen dari total pendapatan PPRE Rp665,6 miliar. Segmen usaha konstruksi memang masih menjadi kontributor terbesar bagi perusahaan terlebih setelah mencatatkan peningkatan sebesar 30,9 persen secara year on year (yoy) dari Rp428,7 miliar di kuartal I/2020. Perseroan juga mencatatkan peningkatan EBITDA sebesar 14,0 persen yoy dari Rp209,2 miliar pada kuartal I/2020, menjadi Rp239,5 miliar pada kuartal I/2021.
“Peningkatan tersebut sebagian besar berasal dari penyelesaian dan progress proyek-proyek infrastruktur strategis nasional yang sedang dijalankan. Peningkatan operasional tersebut diiringi oleh peningkatan kinerja keuangan yang ditandai oleh peningkatan laba bersih sebesar 23,8 persen yoy dari Rp25 miliar pada periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp30,9 miliar pada kuartal I/2021,” kata manajemen dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa, 4 Mei 2021.
Baca juga:
- Berencana Lunasi Utang Jatuh Tempo, Peringkat PPRO Ditegaskan idBBB-
- Sumber Alfaria (AMRT) Perkenalkan Brand Baru Alfa X dan Bean Spot
- Laba Kuartal I/2021 Indocement (INTP) Turun 12,26 persen Menjadi Rp351,1 M
Menurut manajemen, perseroan menargetkan kontrak baru di tahun ini sebesar Rp3,6 triliun atau meningkat sebesar 28,11 persen dari kontrak baru di tahun 2020. Salah satu proyek yang berhasil diraih PPRE adalah Bandar Udara Doho milik PT Gudang Garam Tbk di Kediri. Dan sejauh ini, proses konstruksi bandara Kediri sudah mencapai 35 persen yang meliputi pekerjaan pembersihan lahan, earthworks and diversion, serta drainase.
“PPRE juga mengincar proyek pembangunan jalan tambang batu bara di Sumatera Selatan, pembangunan jalan tol di Jawa Barat, dan beberapa tender proyek APBN. Total kontrak yang dibidik emiten berkode saham PPRE di kuartal kedua tahun ini lebih dari Rp1,5 triliun,” jelasnya.
Di sepanjang kuartal I/2021, PPRE sukses mengantongi kontrak baru Rp813 miliar, dari sejumlah proyek yang sebagian besar dari jasa pertambangan nikel. Selain dari sektor jasa pertambangan nikel, PPRE juga mendapatkan kontrak baru dari proyek strategis nasional (PSN), seperti proyek rekonstruksi Paved Shoulder Taxiway-Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur yang diproyeksikan menjadi gerbang utama menuju ibu kota RI yang baru.
“PPRE juga mendapatkan kontrak baru dari proyek pembangunan jalan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Padang, Seksi Padang Lubuk Alung-Sicincin Zona 1 dan 2. Selanjutnya, emiten grup PP ini juga mendapat proyek dari pembangunan jalan kereta api Makassar-Pare Pare di Sulawesi Selatan,” pungkasnya. One
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News