1
1

Laba Bank BRI Rp24,8 Triliun per Kuartal Ketiga 2019

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) terus menorehkan kinerja positif dan di atas rata-rata industri perbankan nasional. Hingga akhir kuartal ketiga 2019, Bank BRI mampu mencetak laba Rp24,80 triliun atau tumbuh 5,36 persen year on year (yoy). Sedang aset peseroan mencapai Rp1.305,67 triliun, atau tumbuh 10,34 persen yoy.

    Hingga akhir September 2019, BRI secara konsolidasian telah menyalurkan kredit senilai Rp903,14 triliun atau tumbuh 11,65 persen, lebih tinggi dari industri sebesar 8,59 persen berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bulan Agustus 2019. “Segmen mikro tumbuh 13,23 persen yoy (year on year) dengan proporsinya mencapai sepertiga dari keseluruhan kredit BRI,” kata Direktur Utama Bank BRI Sunarso dalam jumpa pers di Kantor Pusat BRI, Jakarta, 24 Oktober 2019.

   Apabila dirinci, kredit mikro Bank BRI tercatat sebesar Rp301,89 triliun, kredit konsumer Rp137,29 triliun atau tumbuh 7,85 persen yoy, kredit ritel dan menengah Rp261,67 triliun atau tumbuh 14,80 persen yoy, dan kredit korporasi sebesar Rp202,30 triliun. “Jika ditotal, porsi kredit UMKM mencapai 77,60 persen dari keseluruhan kredit BRI. Angka ini berhasil kami tingkatkan secara perlahan dan targetnya proporsi kredit UMKM dapat mencapai 80 persen di tahun di tahun 2022,” ujar Sunarso.

    Selama Januari hingga September 2019, Bank BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp77,26 triliun kepada 3,6 juta debitur. Pencapaian ini setara dengan 88,83 persen dari alokasi penyaluran KUR yang di-breakdown pemerintah di tahun 2019. 

   “Bank BRI berkomitmen untuk terus fokus dalam melakukan ekspansi bisnis di segmen mikro dengan melakukan strategi go smaller, go shorter, go faster,” ujar Dirut Bank BRI Sunarso. Beberapa langkah nyata yang telah dilakukan oleh Bank BRI untuk memperkuat bisnis mikro diantaranya yakni digitalisasi bisnis proses dengan menggunakan BRISPOT, penguatan big data segmen mikro, peningkatan kapabilitas SDM serta melakukan rejuvenasi produk pinjaman mikro. 

    Selain itu, Bank BRI juga memiliki strategi untuk terus memperluas customer base segmen mikro. Diantaranya melalui peningkatan kapasitas anggota Rumah Kreatif BUMN (RKB) BRI, program BRIncubator, pembentukan kluster unggulan di setiap kantor cabang BRI di seluruh Indonesia dan pemberdayaan penerima Kartu Tani dan Kartu Kusuka (Kartu Usaha Kelautan dan Perikanan).

    Sementara untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank BRI berhasil menghimpun dana sebesar Rp 959,24 triliun atau tumbuh 9,91 persen yoy, lebih tinggi dari pada pertumbuhan industri berdasar data OJK bulan Agustus 2019 yang sebesar 7,62 persen. Giro tumbuh 21,77 persen yoy menjadi Rp171,85 triliun, tabungan tumbuh 9,20 persen yoy menjadi Rp384,02 triliun dan deposito tumbuh 6,16 persen yoy menjadi Rp403,37 triliun. Pertumbuhan giro dan tabungan yang lebih tinggi dibandingkan deposito mampu mendongkrak dana murah (CASA/current account dan saving account) Bank BRI. Pada kuartal ketiga 2019 CASA Bank BRI tercatat sebesar 57,95 persen, meningkat dibandingkan kuartal ketiga 2018 yang sebesar 56,46 persen.

   Dari sisi Fee Based Income (FBI), hingga akhir September 2019 Bank BRI mampu tumbuh double digit sebesar 12,03 persen yoy atau sebesar Rp9,74 triliun dibandingkan dengan FBI kuartal ketiga 2018 sebesar Rp8,69 triliun.Untuk rasio perbankan lainnya, LDR BRI tercatat 94,15 persen dan CAR 21,89 persen. “Angka LDR ini kami nilai sangat moderat dan CAR yang cukup kuat untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan Bank BRI di masa mendatang,” pungkas Sunarso. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post APARI Bersama Cigna Indonesia Gelar Seminar Asuransi Kesehatan
Next Post BI Kembali Turunkan Suku Bunga Acuan

Member Login

or