1
1

Laba Bersih BSI Melonjak 47,65 Persen

Kantor pusat Bank Syariah Indonesia. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja positif dan sehat sepanjang Januari-Maret 2023, ditandai dengan perolehan laba bersih mencapai Rp1,46 triliun, atau tumbuh 47,65 persen year on year (yoy). Perseroan mencatatkan pertumbuhan pembiayaan yang impresif, mencapai lebih dari 20 persen.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyampaikan bahwa secara berkesinambungan perseroan memperkuat fungsi intermediasi guna mendukung momentum pertumbuhan positif ekonomi. “Kami dapat menjaga keberlanjutan pertumbuhan ini dengan fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah, serta menjaga kualitas aset,” katanya dalam jumpa pers secara daring, Kamis, 27 April 2023.

Dari sisi pendanaan, BSI mampu mengoptimalisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dengan pencapaian sebesar Rp269,26 triliun, tumbuh 12,88 persen yoy. Angka ini didominasi oleh tabungan wadiah yang mencapai Rp43,53 triliun. Saat ini total tabungan mencapai Rp115,12 triliun dan menjadikan BSI berada di peringkat ke-5 tabungan secara nasional. Pencapaian ini memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) BSI menjadi 1,97 persen, karena tabungan wadiah yang memberikan impact efisiensi pengurangan biaya bagi hasil.

|Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat Bank Syariah Indonesia (BSI) AA Outlook Stabil

Dari sisi pembiayaan, BSI mencatat pertumbuhan 20,15 persen yoy menjadi Rp213,28 triliun. Porsi pembiayaan didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp110,62 triliun, tumbuh 24,04 persen yoy. Disusul pembiayaan wholesale sebesar Rp58,16 triliun, tumbuh 17,29 persen yoy. Sedang pembiayaan mikro tercatat sebesar Rp19,32 triliun, tumbuh 24,32 persen yoy.

Kualitas pembiayaan terjaga dengan baik, tecermin dari non performing financing (NPF) Gross di level 2,36 persen. Menurut Hery, perseroan fokus pada pembiayaan jangka panjang, prudent dan mendiversifikasi alternatif pembiayaan yang sesuai segmen nasabah. Dengan demikian risiko pembiayaan dapat dimitigasi dengan baik sesuai dengan jenis pembiayaannya.

Lebih lanjut dia tambahkan aset BSI yang saat ini mencapai Rp313,25 triliun, tumbuh 15,47 persen yoy. BSI juga mencatat rasio keuangan yang solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Rasio ROE (return on equity) BSI sebesar 18,16 persen, sementara itu rasio ROA (return on asset) sebesar 2,48 persen, dan rasio BOPO (rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional) menjadi 69,65 persen.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba CIMB Niaga Tumbuh 29,5 Persen
Next Post Inklusi dan Literasi Keuangan Jawa Tengah Naik, Ganjar Pranowo Apresiasi OJK

Member Login

or