Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp2,13 triliun, tumbuh 41,31 persen year on year (yoy) pada kuartal II/2022. Pada periode ini, pembiayaan BSI tumbuh 18,55 persen dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 13,07 persen.
“Di tengah kondisi perekonomian yang menantang akibat gejolak ekonomi global, pada kuartal II/2022, BSI mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan dan berkualitas sepanjang pertengahan tahun ini,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi, dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 26 Agustus 2022.
Menurutnya, kinerja BSI yang solid pada pertengahan tahun ini dipengaruhi oleh kemampuan perseroan menjaga keseimbangan seluruh rasio keuangan sehingga bertumbuh sehat dan intermediasi yang terus membaik.
“BSI semakin optimistis bahwa dengan dukungan berbagai pihak kepada BSI akan semakin memperkokoh kinerja perseroan sehingga pada akhir tahun nanti capaian perseroan akan dapat memenuhi target yang diharapkan. Berbagai aksi korporasi yang akan dilakukan perseroan pada tengah tahun ini juga menjadi salah satu strategi untuk menguatkan BSI dari sisi aspek permodalan,” kata Hery.
Kinerja positif ini juga didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan DPK mencapai Rp 244,66 triliun, tumbuh 13,07 persen yoy. Proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro, dan deposito. “Kepercayaan masyarakat terhadap tabungan BSI menghantarkan tabungan BSI berada pada posisi Top 5 industri perbankan nasional,” tegasnya.
|Baca juga: BSI Gelar Akad Massal 2.500 Nasabah FLPP, Targetkan Pembiayaan Rp1,5 Triliun
Tabungan wadiah menjadi salah satu produk yang diminati masyarakat karena bebas biaya administrasi bulanan dengan fasilitas e-banking yang modern dan mudah diakses, sedangkan dari sisi bank menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan efisiensi bagi hasil.
Di sisi lain, kinerja positif juga didukung oleh pembiayaan yang tumbuh dan sehat. Pembiayaan BSI secara keseluruhan mencapai Rp191,29 triliun, tumbuh 18,55 persen yoy. Segmen pembiayaan terbesar yang menyokong capaian tersebut di antaranya pembiayaan mikro tumbuh 31,13 persen yoy, pembiayaan konsumer tumbuh 21,66 persen yoy, pembiayaan wholesale tumbuh 20,34 persen, pembiayaan kartu tumbuh 22,87 persen yoy, dan gadai emas tumbuh 20,07 persen yoy.
“Raihan ini juga didukung NPF Nett sebesar 0,74 persen. Adapun cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 157,93 persen,” jelas Direktur Utama BSI.
Kinerja yang solid dan sehat juga ditunjukan dari pertumbuhan aset sebesar 12,46 persen secara yoy menjadi Rp277,34 triliun. Selain itu, BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 74,50 persen.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa BSI akan fokus pada investasi berkelanjutan serta pengembangan islamic ecosystem sesuai dengan semangat ekonomi hijau berlandaskan ESG (Environmental, Social, and Governance) yang saat ini sedang diperkuat oleh pemerintah dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sejalan semangat transformasi di tubuh BSI.
Per Juni 2022, user pengguna BSI Mobile mencapai 4,07 juta user, naik sebesar 81 persen secara yoy. Jumlah pengguna yang semakin meningkat dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM maupun Internet Banking.
|Baca juga: Induk Usaha Kredivo Tambah Saham di BBSI, Ini Alasannya
Saat ini sebanyak 97 persen nasabah BSI telah beralih menggunakan e-channel untuk beraktivitas perbankan. Transaksi kumulatif BSI Mobile per Juni 2022 mencapai 117,72 juta transaksi dan berkontribusi memberikan fee based income sebesar Rp119 miliar.
Hery Gunardi menambahkan bahwa dalam menyalurkan pembiayaan, BSI terus menjaga nilai-nilai syariah dengan memberikan pembiayaan yang sehat dan sustain sehingga tetap menjaga keberlangsungan kehidupan dan lingkungan. BSI terus berkomitmen dalam penerapan prinsip environmental (lingkungan), social (sosial) dan governance (tata kelola perusahaan) atau ESG, selaras dengan aspek keuangan berkelanjutan (sustainable finance).
BSI mencatat pembiayaan terkait ESG terus mengalami peningkatan dan ke depannya akan diakselerasi sehingga perseroan mampu menghadirkan value yang lebih baik kepada para stakeholdernya. “Tentunya value tersebut dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Per Juni 2022, pembiayaan keuangan berkelanjutan BSI mencapai Rp50,05 triliun atau 26 persen dari total pembiayaan BSI,” jelsanya.
Perseroan juga menggencarkan implementasi keuangan berkelanjutan dengan penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) yang mengusung konsep 3P (people, planet, dan profit). Dana CSR yang disalurkan BSI ke berbagai sektor socioeconomic mencapai Rp84,1 miliar. Salah satunya pendampingan dan pengembangan 19 Desa Binaan BSI yang tersebar di Aceh, Lampung, Banten, Nusa Tenggara Barat, dan Makassar.
“Mendorong pembangunan keuangan berkelanjutan menjadi salah satu komitmen kami dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan di berbagai daerah, di antaranya melalui project green campaign dan kepedulian terhadap lingkungan,” pungkas Hery.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News