PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) mencatatkan kinerja sangat baik pada kuartal ketiga 2019. Emiten Anak BUMN PT Pertamina (Persero) yang memiliki kode saham TUGU ini meraih laba bersih konsolidasian setelah hak minoritas sebesar Rp285,89 miliar atau naik 174 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp104,23 miliar. Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna menjelaskan bahwa kenaikan laba bersih itu ditopang oleh pendapatan premi bruto konsolidasian yang meningkat 45 persen, dari Rp3,41 triliun per kuartal ketiga 2018 menjadi Rp4,93 triliun pada periode yang sama tahun ini.
“Peningkatan pendapatan premi bruto itu terjadi hampir di seluruh sektor, mulai dari sektor energy, non-energy, commercial serta retail business. Selain peningkatan pada sisi pendapatan premi, Tugu Insurance juga berhasil meningkatkan kinerja hasil underwriting”, jelas Indra dalam public expose di Jakarta, 14 November 2019. Dia tambahkan, secara konsolidasian, hasil underwriting konsolidasian naik dari Rp462,26 miliar per kuartal ketiga 2018 menjadi Rp492,74 miliar per kuartal ketiga 2019.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Jasa Korporat Tugu Insurance Muhammad Syahid menambahkan, peningkatan laba bersih tersebut tidak terlepas dari kemampuan perseroan untuk meningkatkan hasil investasi dan hasil usaha lainnya. Per 30 September 2019 hasil investasi konsolidasian sebesar Rp273,96 miliar atau naik 277 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp72,68 miliar, hal tersebut utamanya didukung oleh peningkatan aset investasi. Selain itu perubahan mata uang fungsional dari dolar AS ke rupiah juga berdampak pada peningkatan imbal hasil investasi di level induk perusahaan.
“Peningkatan laba bersih konsolidasian itu juga turut dikontribusikan dari perolehan hasil usaha lainnya sebesar Rp284,63 miliar atau naik 44 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp197,34 miliar”, jelas Muhammad Syahid. Dia tambahkan, dengan pencapaian tersebut, aset Tugu Insurance tercatat sebesar Rp21,48 miliar, melonjak 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,74 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan meningkat 10 persen, dari Rp7,45 triliun menjadi Rp8,19 triliun. Sementara itu, tingkat Risk Based Capital (RBC) 398 persen yang berada jauh di atas ketentuan batas minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebesar 120 persen.
Muhammad Syahid juga menuturkan bahwa di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global, Tugu Insurance berhasil mempertahankan peringkat Global Rating A- (Excellent) dari AM Best, yang merupakan lembaga pemeringkat global di bidang perasuransian. Tugu Insurance merupakan satu- satunya perusahaan asuransi umum nasional yang memiliki predikat rating internasional A- (Excellent) dari AM Best. “Peringkat ini mencerminkan kinerja keuangan Tugu Insurance yang sangat solid, didukung oleh operasional bisnis yang kuat dan manajemen risiko yang baik,” tegasnya.
Sebagai perusahaan asuransi, Tugu Insurance senantiasa menjalankan pengelolaan risiko dengan Prinsip kehati-hatian baik dari aspek underwriting maupun pengelolaan investasi. Selain itu, Indra juga menambahkan bahwa Tugu Insurance akan terus mengembangkan inovasi produk dan layanan untuk menjawab kebutuhan masyarakat atas kebutuhan perlindungan mereka. Setiap produk dan layanan yang di kembangkan akan selalu memperhatikan fairness, simple, dan cepat. “Saat ini kehadiran kami semakin mudah dijangkau oleh masyarakat luas melalui bauran saluran distribusi kami mulai dari cabang konvensional, Point of Sales and Service (PoSS), agen hingga saluran distibusi lainnya berbasiskan digital. Produk unggulan asuransi ritel Tugu Insurance juga telah tersedia di berbagai digital market place,” tambah Indra Baruna. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News