Media Asuransi JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) membukukan laba sebelum pajak konsolidasi (audited) sebesar Rp8,4 triliun pada tahun 2023. Nilai laba perseroan naik sebesar 27,0 persen year on year (yoy) dan menghasilkan earnings per share Rp259,45.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan bahwa kinerja menggembirakan yang berhasil diraih pada 2023 mencerminkan konsistensi perseroan dalam menjaga ketahanan, agility, dan pendekatan yang berorientasi pada nasabah. “Kami senantiasa berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan profit, seperti yang terlihat pada peningkatan laba sebelum pajak yang mencapai Rp8,4 triliun atau tertinggi hingga saat ini,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 22 Februari 2024.
Menurut Lani, penting untuk digarisbawahi dari kinerja CIMB Niaga 2023 adalah perbaikan dalam kualitas aset, seperti yang ditunjukkan oleh penurunan signifikan pada rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) gross yang turun dari 2,8 persen pada Desember 2022 menjadi 2,0 persen pada Desember 2023.
|Baca juga: Bank CIMB Niaga (BNGA) Patok Harga Private Placement Rp1.575 per Saham
Dia juga menegaskan bahwa CIMB Niaga akan tetap menyediakan solusi keuangan terbaik yang relevan guna menjawab kebutuhan nasabah yang beragam dan terus berkembang. Seiring dengan dinamika perbankan dan keuangan, CIMB Niaga tetap menjaga komitmen terhadap prioritas strategis.
Ditambahkan bahwa CIMB Niaga secara konsisten fokus pada upaya memperluas basis nasabah, meningkatkan portofolio CASA, memastikan peningkatan kualitas aset yang berkelanjutan, dan mendorong peningkatan perbankan digital. “Pendekatan strategis yang teguh menempatkan kami untuk menghadapi masa depan yang lebih baik, selaras dengan dedikasi kami untuk selalu memberikan layanan keuangan terbaik bagi seluruh nasabah,” jelas Lani.
Total aset konsolidasian CIMB Niaga tercatat sebesar Rp334,4 triliun per 31 Desember 2023, tumbuh 9,0 persen yoy. Nilai aset sebesar ini, menurut Lani, semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. CIMB Niaga juga berusaha menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid. Ditandai dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 24,0 persen dan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 89,3 persen.
Dari sisi penghimpunan dana masyarakat, total Dana Pihak Ketiga (DPK) CIMB Niaga meningkat 3,8 persen yoy, menjadi Rp235,9 triliun. Rasio current account and savings account (CASA) cukup baik, yakni sebesar 63,9 persen.
Lani mengatakan bahwa hal ini juga menegaskan komitmen CIMB Niaga dalam membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital CIMB Niaga. Hal tersebut terlihat bahwa 86 persen dari pembukaan deposito berjangka berasal dari digital channel.
|Baca juga: RUPSLB Ketiga CIMB Niaga Setujui Rencana Penerbitan Saham Baru
“Kami juga fokus pada customer centricity, salah satunya dengan terus memberikan nilai dan pengalaman yang unik, serta berbeda kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan bersama CIMB Niaga. Di 2023, kami berhasil mempertahankan skor Net Promoter Score (NPS) sebesar 50 persen,” kata Lani.
NPS 50 persen itu menunjukkan banyaknya jumlah nasabah yang tidak hanya setia, namun juga bersedia merekomendasikan CIMB Niaga kepada keluarga, teman, atau kolega mereka. “Kami mengucapkan terima kasih kepada para nasabah, karyawan, dan stakeholders atas kepercayaan, dukungan, dan keyakinan terhadap CIMB Niaga selama ini,” tambahnya.
Dari sisi penyaluran dana, jumlah kredit dan pembiayaan CIMB Niaga per 31 Desember 2023 naik 8,5 persen yoy menjadi Rp213,4 triliun. Pertumbuhan kredit dan pembiayaan terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis Corporate Banking yang meningkat sebesar 11,7 persen yoy, diikuti Small Medium Enterprise (SME) yang naik 9,5 persen yoy, dan Consumer Banking yang tumbuh 6,9 persen yoy. Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 15,7 persen yoy.
Di perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia. CIMB Niaga Syariah per 31 Desember 2023 membukukan total pembiayaan Rp55,2 triliun atau naik 17,0 persen yoy dan DPK tercatat sebesar Rp44,9 triliun atau meningkat 13,7 persen yoy.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News