Media Asuransi – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berhasil mencatatkan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp351,1 miliar pada kuartal I/2021, angka tersebut turun sebesar 12,26 persen dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp400,43 miliar.
Manajemen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengatakan bahwa perseroan juga mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp3,43 triliun di kuartal I/2021. Jumlah ini naik 2,26 persen dari pendapatan bersih kuartal pertama 2020 sebesar Rp3,36 triliun. Perseroan juga mencatatkan aset sebesar Rp27,33 triliun hingga kuartal I/2021. Dari sisi liabilitas perseroan juga mengalami penurunan 6,97 persen menjadi Rp4,8 triliun pada kuartal I/2021 dibanding Rp5,16 triliun pada kuartal I/2020. Penurunan liabilitas akibat pelemahan liabilitas jangka pendek sebesar Rp3,89 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp913 miliar.
“Kenaikan pendapatan perseroan sebenarnya tidak terlepas dari pertumbuhan volume penjualan, baik secara bulanan (month-on-month) dan secara tahunan (year-on-year),” kata manajemen dikutip dalam laporan prospektus di keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin, 3 Mei 2021.
Baca juga:
- Berencana Lunasi Utang Jatuh Tempo, Peringkat PPRO Ditegaskan idBBB-
- Peringkat Obligasi Bank OCBC NISP Ditegaskan idAAA
- BSI dan BPH Migas Berikan Pembiayaan Pertashop ke UMKM Berbasis Pesantren
Menurut manajemen, penurunan laba perseroan dipengaruhi atas peningkatan beban pokok pendapatan yang naik 1,7 persen menjadi Rp2,33 triliun. Salah satu komponen beban pokok pendapatan yang mengalami kenaikan adalah beban pokok produksi, yakni bahan baku yang digunakan yang naik sebesar 5,41 persen menjadi Rp529,62 miliar.
Selain itu, penurunan juga terjadi pada pendapatan operasi lain neto sebesar 66,42 persen, dari sebelumnya Rp92,85 miliar menjadi Rp31,17 miliar. Pendapatan keuangan juga menurun dari Rp111,49 miliar menjadi Rp64,08 miliar. Meski demikian, beban usaha perseroan menurun 4,6 persen menjadi Rp735,26 miliar.
Sebagaimana diketahui, perseroan berhasil mencatatkan penjualan 1,4 juta ton pada Maret 2021. Angka ini lebih besar 200.000 ton dari pencapaian bulan sebelumnya. Kenaikan penjualan di Maret disebabkan karena faktor curah hujan yang cukup tinggi serta jumlah hari yang lebih sedikit di Februari.
“Secara akumulasi, total volume penjualan perseroan mencapai 4 juta ton sepanjang kuartal I/2021. Capaian ini lebih tinggi dari pencapaian periode yang sama tahun lalu yang hanya 3,9 juta ton semen. Pencapaian ini masih sejalan dengan ekspektasi manajemen perseroan,” pungkasnya. One
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News