1
1

Laba PT Taspen 2017 Tumbuh 192 persen

    PT Taspen (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar Rp721,73 miliar di tahun 2017, naik 191,9 persen bila dibandingkan dengan laba bersih 2016 yang tercatat sebesar Rp247,25 miliar. Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro menyatakan bahwa realisasi laba bersih tersebut melampaui target dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017. “Laba bersih 2017 ini terealisasi 105,41 persen dari RKAP 2017 yang sebesar Rp684,66 miliar,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, 12 Februari 2018

    Faktor utama pencapaian laba bersih tersebut adalah ditopang oleh premi dan iuran yang tercatat mencapai Rp7,81 triliun, naik 4,45 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya Rp7,47 triliun. “Total premi 2017 sebesar Rp7,81 triliun ini terealisasi 104,02 peren dari RKAP 2017 yang sebesar Rp7,5 triliun,” tambah Iqbal.

    Selain itu, dari sisi pendapatan ada faktor yang mempengaruhi pencapaian laba. Salah satunya adalah perubahan fee pengelolaan investasi atas dana AJP PNS dari lima persen menjadi 6,7 persen yang berdampak ada tambahan sebesar Rp157 miliar. Kemudian realisasi fee flagging sebesar Rp67,9 miliar sedangkan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) sebesar Rp2,11 miliar. “Masih dari sisi pendapatan lain, pengakuan atas aset sitaan kasus penyalahgunaan deposito di Bank Mandiri sebesar Rp9,4 miliar,” tuturnya.

    Menurut Iqbal, positifnya kinerja Taspen dipengaruhi juga oleh kinerja anak usaha. Hasil investasi atas perolehan laba Bank Mantap sebesar 498,2 persen di atas RKAP, laba Taspro sebesar 27,43 persen di atas RKAP, dan laba Taspen Life lebih tinggi 4,7 persen di atas RKAP. “Kenaikan ini hasil investasi dari laba anak perusahaan. Ke depan strategi Taspen dorong laba anak perusahaan dari penerimaan investasi,” ujarnya.

    Atas kinerja keuangan yang positif tersebut, maka total aset perusahaan ikut tertopang dan mengalami peningkatan menjadi Rp230,37 triliun atau tumbuh 15,99 persen bila dibandingkan dengan total aset tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp198,61 triliun. Hasil tersebut tertinggi selama lima tahun kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menggelola Jaminan Sosial bagi Pegawai Sipil Negara (PNS). “Pencapaian ini merupakan 100,28 persen di atas target,” tutur Iqbal Latanro.

    Menurutnya, pertumbuhan aset salah satunya ditopang oleh pertumbuhan aset investasi sebesar 25 persen yang merupakan akumulasi dari pertumbuhan aset investasi pada instrumen obligasi, sukuk dan KIK EBA sebesar 19 persen. Deposito tumbuh 54 persen, sedangkan saham, reksadana, dan lainnya tumbuh 18 persen. “Seiring dengan peningkatan pertumbuhan aset investasi, hasil investasi yang dicapai pada 2017 senilai Rp16,8 triliun atau tumbuh 11 persen dibandingkan pada 2016 sebesar Rp15,21 triliun,” tambah Iqbal. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba Bersih BTN 2017 Rp3,02 Triliun
Next Post Kerja Sama Taspen dengan BTN, Bank Mantap, dan REI

Member Login

or