1
1

Laba Tahun Berjalan Phapros Meningkat 143 Persen

Pekerja PT Phapros Tbk sedang melakukan aktivitas produksi alat kesehatan. | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – PT Phapros Tbk yang merupakan bagian dari holding BUMN Farmasi telah merilis laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022. Berdasarkan laporan tersebut, Phapros membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 11 persen serta laba tahun berjalan yang signifikan sebesar 143 persen dengan jumlah kategori produk jual bebas, obat resep, obat generik bahkan alkes yang lengkap.

Menurut Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko, kinerja perusahaan di tahun 2022 ditopang dengan efisiensi operasional, agresivitas penetrasi pasar melalui produk-produk unggulan Phapros serta berbagai kerja sama dengan mitra strategis. Di tahun 2022 lalu juga menjadi milestone bersejarah bagi perseroan, di mana salah satu produk legendaris Antimo memasuki usia emasnya ke 50 tahun, dengan sejumlah rejuvenasi strategi atas komunikasi dan promosi produk tersebut agar makin dapat diterima seluruh kalangan.

|Baca juga: Phapros Pastikan Ketersediaan Multivitamin Selama Ramadan 2023

“Tahun 2022 merupakan tahun pertumbuhan ekspansif bagi kami. Dari aspek perluasan pasar, inovasi produk, jumlah produksi dan lainnya, menghasilkan kinerja yang positif dibanding tahun sebelumnya. Kunci yang kami lakukan ada dua hal, yaitu efisiensi biaya di segala lini dan efektivitas operasional. Selebihnya ditopang dengan business excellence, organizational excellence, dan digitalisasi,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu, 1 April 2023.

Selain kinerja yang fantastis dari pertumbuhan laba tahun berjalan serta penjualan, kinerja Phapros juga ditunjukkan dari pertumbuhan kas atau setara kas yang meningkat hingga 57 persen pada akhir 2022 dibanding 2021.

“Dengan melihat kinerja tahun lalu yang meningkat tajam, kami optimistis tahun 2023 ini PEHA bisa tumbuh lebih signifikan dari sisi keuangan maupun peluang pasar, sehingga mampu memberikan imbal balik yang lebih baik kepada pemegang saham atau investor, karyawan ataupun stakeholder lainnya,” jelas Hadi.

Analis teknikal dari BCA Sekuritas, Achmad Yaki Yamani, mengatakan bahwa secara umum sektor farmasi masih prospektif karena meningkatnya shifting pola konsumsi ke vitamin dan suplemen selama beberapa tahun terakhir. Paska pandemi, pola hidup sehat menjadi salah satu katalis positif untuk sektor farmasi terutama yang memproduksi multi vitamin serta makanan tambahan untuk kesehatan.

Menurutnya, bisnis Phapros cukup prospektif di pasar Indonesia karena di tahun 2022 ada pendapatan yang bersumber dari dividen income dan pemulihan piutang yang naik cukup signifikan tahun lalu.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Profil Daisuke Ejima, Dirut Danamon yang Baru
Next Post MenKopUKM Bahas Penghapusan Kredit Macet UMKM

Member Login

or