1
1

Lagarde: Perekonomian Global Terus Tumbuh Kuat, Namun Tidak Merata

    Managing Director International Monetary Fund ((IMF) Christine Lagarde mengakui bahwa perekonomian global terus tumbuh kuat. Tetapi pertumbuhan ini tersebar tidak merata di seluruh wilayah dan di sisi lain mulai bermunculan risiko yang mengancam stabilitas dan kemakmuran ekonomi. Risiko terhadap prinsip dan institusi yang mendukung kerja sama internasional, yang telah memberikan banyak manfaat bagi banyak orang selama bertahun-tahun. Hal itu disampaikan Christine Lagarde pada acara Plenary International Monetary Fund-World Bank Group Annual Meetings (IMF-WBG AM) 2018 di Nusa Dua Bali, 12 Oktober 2018, yang dihadiri Media Asuransi.

   Dia tambahkan, baru-baru ini kerja sama serupa telah membantu membawa dunia kembali dari jurang krisis keuangan besar. Dan itu terus mendorong keberhasilan luar biasa dari kawasan ASEAN saat ini. “Sesungguhnya, pendekatan kooperatif yang diambil oleh ASEAN, menawarkan pelajaran penting bagi kita sekarang. Mengapa? Karena saat kita melihat dunia saat ini, kita menghadapi tantangan lanskap ekonomi baru, dalam dua dimensi,” kata Lagarde.

   Dimensi pertama adalah mencakup moneter, fiskal, dan keuangan dari interaksi ekonomi kita. Dimensi kedua, yang lebih menantang, terdiri dari ketidaksetaraan, teknologi, dan keberlanjutan. Kedua dimensi bersifat makro-kritis.

    Dalam menangani masalah-masalah ini, menurut Lagarde, kebijakan-kebijakan domestik yang sehat tentu saja penting. Tetapi menavigasi lanskap baru ini membutuhkan kerja sama internasional, sebuah kerja sama yang berbeda dari masa lalu. “Meskipun kerja sama perdagangan telah mendorong periode pertumbuhan dan kemakmuran yang belum pernah terjadi selama lebih dari 70 tahun terakhir, saat ini menghadapi reaksi yang sebagian disebabkan oleh karena terlalu banyak orang yang ditinggalkan. Kami memperkirakan bahwa eskalasi ketegangan perdagangan saat ini dapat mengurangi PDB global hampir satu persen selama dua tahun ke depan,” tandasnya.

   Tantangan berikutnya adalah meningkatnya kerentanan terhadap utang. IMF mencatat, baru-baru ini  utang publik dan swasta telah mencapai rekor baru yakni 182 triliun dolar AS, 224 persen dari PDB global, atau sekitar 60 persen lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2007. Namun, di saat kondisi keuangan mengetat, dapat terjadi pembalikan aliran modal yang  dapat dengan mudah menyebar melintasi perbatasan, sehingga menimbulkan dampak yang nyata terhadap banyak orang. “Untuk mencegah hal ini, kebijakan domestik tiap negara harus dilengkapi dengan jaring pengaman keuangan global. Beberapa sumber daya untuk itu dapat berasal dari pengaturan keuangan regional, Chiang Mai Initiative adalah salah satu contohnya,” kata Lagarde. Edi 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Presiden RI: Tingkatkan Kesiagaan Hadapi Ketidakpastian Global
Next Post Perkuat Resources, IMF Dorong Anggota Tingkatkan Kontribusi 

Member Login

or