Hal ini menunjukkan sudah memasuki hari ke 11 secara berturut-turut saham GOTO menyentuh level ARB. Sejak 28 November lalu, saham GOTO terus merosot dan menyentuh batas bawah perdagangan harian.
Seiring dengan terus merosotnya harga saham, kapitalisasi pasar GOTO kian menyust. Pagi hari ini, kapitalisasi pasar perusahaan teknologi itu sebesar Rp103,04 triliun, berada di bawah saham emiten rokok yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Koreksi saham GOTO juga kian membebani pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga hari ini, sehingga IHSG kembali merosot sekitar 1%. Hingga hari ini, diketahui saham GOTO sudah turut membebani IHSG hingga 11,88 indeks poin.
|Baca juga: GPF Melego 118 juta Saham GOTO
Presiden GOTO Group, Patrick Cao, mengatakan bahwa fluktuasi harga saham perusahaan terjadi sebagaimana dialami lazimnya perusahaan terbuka (emiten) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Sama seperti laju saham perusahaan publik lainnya, pergerakannya menjadi mekanisme pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk sentimen pasar. Jadi tak hanya kinerja perusahaan, melainkan juga tidak terbatas pada kondisi makro ekonomi, pasar modal dan kompetisi industri,” katanya.
Patrick menjelaskan, dengan berakhirnya periode lock-up atau masa penguncian saham sejak April-November atau 8 bulan setelah perusahaan mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO), ada kenaikan dalam jumlah saham yang beredar di pasar, yang mengakibatkan peningkatan transaksi jual beli saham.
Hal ini dapat dikarenakan oleh beberapa hal, antara lain, investor awal yang masuk di harga saham yang lebih rendah yang merealisasikan keuntungan. Kemudian, berakhirnya masa investasi atau fund life untuk investor finansial, dan kebutuhan likuiditas di akhir tahun atau kebutuhan likuiditas lainnya.
Banyak dari variabel ini merupakan hal-hal di luar kontrol dan pengetahuan perusahaan, namun, GOTO saat ini memang tengah berupaya untuk lebih cepat mencetak keuntungan. Sederet strategi juga sudah disiapkan, seperti fokus pada bisnis inti.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News