Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan pada kisaran 5.967-6.076.
Setelah Berhasil Tembus 6.000, IHSG Diperkirakan Menguat Terbatas
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG membentuk pola bearish harami yang berhasil menguji support MA5 dengan potensi kembali mengkonfirmasi kuat di atas level psikologis 6.000.
Dia menjelaskan, indikator Stochastic bergerak overbought dengan indikator MACD yang memiliki akselerasi pergerakan yang cenderung moderate. “Secara teknikal IHSG berpotensi kembali bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat dengan support resistance 5.967-6.076,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Rabu 16 Desember 2020.
Menurutnya, saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya; AALI, AGII, BBRI, ICBP, SMGR, SMRA, TBIG, dan TOWR.
Kemarin, IHSG (-0,04%) ditutup turun tipis 2,39 poin ke level 6.010,13 dengan saham-saham disektor Properti (-1,06%), Konsumsi (-1,03%) dan Perdagangan (-0,79%) turun menjadi beban pergerakan IHSG hingga akhir sesi. Neraca perdagangan yang surplusnya turun di bawah ekspektasi akibat kenaikan aktivitas impor yang lebih besar dari kenaikan aktivitas ekspor menjadi salah satu faktor penahan. “Neraca perdagangan surplus US$2,62 Miliar rupiah berbanding US$3,61 miliar rupiah di periode sebelumnya,” jelasnya.
Saham-saham produsen naik semua dengan ASII (+4,85%) dan IMAS (+18,97%) dengan potensi persaingan mobil listrik di tahun depan akan meningkatkan market share. Investor asing tercatat net buy sebesar Rp836,20 miliar di saat investor domestik melakukan aksi profit taking jangka pendek. Saham ASII, BBCA dan TLKM menjadi yang terbanyak dibeli asing berdasarkan total value.
Sementara itu, ekuitas asia terkoreksi kecuali indeks CSI300 (+0,21%) yang masih ditutup positif. Indeks Nikkei (-0,17%), TOPIX (-0,47%) dan Hang Seng (-0,69%) terkoreksi mengiringi penurunan harga minyak dari level tertinggi sembilan bulan terakhir di tengah kekhawatiran bahwa pembatasan sosial diperketat yang dapat mengganggu distribusi minyak dan permintaan akan minyak di dunia.
“Output industri dan data penjualan ritel menunjukkan pemulihan China meningkat pada November, menempatkan ekonomi lebih jauh di depan dari negara berkembang lain,” ujar Lanjar.
Adapun, Bursa Eropa dibuka melawan arus pergerakan bursa Asia dengan menguat. Indeks Eurostoxx (+0,49%), FTSE (+0,18%) dan DAX (+0,66%) naik di awal sesi perdagangan. Sementara itu, investor memperkirakan optimisme tentang dimulainya vaksinasi, ada juga kekhawatiran yang sedang berlangsung mengenai apakah RUU stimulus dari kelompok anggota parlemen akan mendapatkan persetujuan. ACA
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News