Media Asuransi, JAKARTA – Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) menerima dan menangani 2.501 pengaduan selama tahun 2023. Jumlah pengaduan ini tumbuh 39 persen secara year on year (yoy).
Secara keseluruhan, LAPS SJK telah menerima dan menangani 5,650 pengaduan selama periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2023. Dari seluruh pengaduan tersebut, terdapat 49 pengaduan yang bersifat komersial untuk layanan arbitrase.
Manajer Hubungan Kelembagaan LAPS SJK, Raymas Putro, menjelaskan bahwa tren pengaduan yang diterima terus meningkat sejak LAPS SJK berdiri. Pada tahun pertama di 2021 terdapat 1.348 pengaduan yang diterima, bertambah 1.801 pengaduan untuk tahun 2022.
|Baca juga: 3 Tahun Beroperasi, LAPS SJK Telah Menerima 5.071 Pengaduan dari Masyarakat
Tahun 2023 ini mencapai 2.501 pengaduan dengan rincian 2.442 pengaduan berasal dari Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dari kanal Non-APPK atau masyarakat yang datang sendiri (walk-in) atau mengirim surat langsung ke LAPS SJK sebanyak 59 Pengaduan.
Jumlah Pengaduan yang diterima tahun ini melebihi dari yang diprediksi sebelumnya. “Awalnya kami memprediksi hingga akhir 2023, total pengaduan yang masuk tidak lebih dari 2.200 pengaduan, atau hanya tumbuh 22 persen secara year on year. Ternyata mencapai 2.500 pengaduan,” ujar Raymas dalam keterangan resmi, Senin, 15 Januari 2024.
Dia jelaskan bahwa pengaduan yang diterima LAPS SJK masih didominasi dari sektor perbankan, fintech P2P lending, dan pembiayaan. Lima besar sektor jasa keuangan yang paling banyak diadukan tahun 2023 adalah sektor perbankan dengan 1.170 pengaduan, fintech P2P lending 577 pengaduan, sektor pembiayaan 443 pengaduan, asuransi 260 pengaduan, dan pasar modal 23 pengaduan.
|Baca juga: OJK Monitor Penyelesaian Permasalahan Unitlink Melalui LAPS-SJK
Sementara itu dari jenis produk yang diadukan, selama tiga tahun terakhir trennya sama yaitu yang terbanyak diadukan adalah produk fintech P2P lending. Berupa pinjaman online multiguna dengan 370 pengaduan, kartu kredit 225 pengaduan, kredit pemilikan rumah atau KPR sebanyak 360 pengaduan, produk tabungan 142 pengaduan, dan pembiayaan multiguna 142 pengaduan.
Tindak Lanjut Penanganan Pengaduan
Raymas menjelaskan bahwa LAPS SJK telah menindaklanjuti seluruh pengaduan yang masuk dengan melakukan verifikasi dari setiap pengaduan. Sesuai POJK 61/POJK.07/2020, pengaduan yang dapat diselesaikan oleh LAPS SJK adalah pengaduan sudah melalui proses internal dispute resolution (IDR), atau bukan sedang dalam proses atau pernah diputus oleh lembaga peradilan, arbitrase, atau lembaga alternatif penyelesaian sengketa lain, dan atau bersifat keperdataan.
Dari karakteristik pengaduan yang masuk tersebut, ternyata banyak jenis pengaduan yang terkait fraud eksternal yakni penipuan, pembobolan rekening, skimming, cyber crime. Selain itu terkait perilaku petugas penagihan, error in persona, atau PUJK yang menolak untuk mediasi melalui LAPS SJK.
“Tidak semua pengaduan dapat dimediasi. Sebagian harus ditolak karena alasan tertentu. Namun, untuk tahun 2023, ada 467 pengaduan yang selesai melalui mediasi, dan 8 perkara yang diputus melalui arbitrase. Secara kumulatif sejak 2021, yaitu 838 pengaduan yang telah selesai melalui mediasi dan 15 yang diputus melalui arbitrase. LAPS SJK terus berupaya untuk melakukan perbaikan percepatan layanan bagi seluruh konsumen,” tambah Raymas.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News