Kinerja Sektor industri Kuangan Non Bank (IKNB) dalam lima tahun terakhir terpantau baik, walaupun pandemi Covid-19 mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global termasuk di Indonesia.
Hingga Mei 2022, fintech peer-to-peer lending.semakin diminati sebagai sumber memperoleh pendanaan. Sejak 2018, total pertumbuhan mencapai 697%. Pada Mei 2022, pembiayaan melalui fintech lending mencapai Rp40 triliun.
Piutang pembiayaan menunjukan tren pemulihan pasca pandemi. Pada Mei 2022, piutang pembiayaan tercatat tumbuh 4,5% yoy mencapai Rp379 triliun.
Sementara itu total penghimpunan premi asuransi mencapai Rp126,74 triliun dengan rincian masing-masing, asuransi jiwa Rp78,23 triliun serta asuransi umum dan reasuransi sebesar Rp48,51 triliun.Industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan RBC yang terjaga 489,15% dan 322,36%, jauh di atas threshold 120%.
Profil risiko IKNB pada Mei 2022 tetap terjaga dengan rasio NPF perusahaan pembiayaan tercatat 2,8%. Gearing ratio perusahaan pembiayaan yang tercatat 1,97 kali atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus memperkuat kerja pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan dan senantiasa berkoodinasi dengan para stakeholder dalam rangkanmenjaga stabilitas sistem keuangan khususnya dalam mengantisipasi peninhgkatan risiko eksternal.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
