Media Asuransi, JAKARTA – PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan (R&D) PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group/DOID), telah menandatangani perjanjian layanan penelitian dengan The University of Queensland (UQ) untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan di sektor pertambangan.
Kolaborasi ini memadukan analitik pertambangan canggih BTech dengan kapabilitas riset kelas dunia UQ, sejalan dengan fokus strategis Delta Dunia Group pada teknologi sebagai pendorong utama pertumbuhan. Penelitian ini dirancang secara strategis untuk memberikan peningkatan signifikan pada keunggulan operasional dan praktik keberlanjutan di Delta Dunia Group.
Penelitian bersama ini akan berfokus pada pengembangan framework yang kokoh untuk Indikator Kesehatan Aset (Asset Health Indicators) yang dapat secara akurat menentukan Sisa Masa Pakai (Remaining Useful Life/RUL) komponen-komponen vital alat berat.
|Baca juga: Anak Usaha Delta Dunia Makmur (DOID) Raih Perpanjangan Kontrak Rp107,8 Triliun
Memahami kondisi komponen dan aset secara mendalam sangat penting untuk pemeliharaan yang efektif, yang membantu memperpanjang umur komponen dan mengoptimalkan manajemen armada.
Untuk mengatasi tantangan downtime tak terduga dan biaya perbaikan tinggi dalam operasi pertambangan Delta Dunia Group, penelitian ini akan mencakup analisis mendalam dengan menggunakan analitik data, deteksi kegagalan berbasis machine learning, pemetaan kesehatan komponen dengan parameter kunci, serta optimalisasi RUL dan masa pakai komponen.
Endang Veronica, Presiden Direktur BTech, mengatakan, pihaknya antusias dapat menjalin kemitraan dengan The University of Queensland, salah satu universitas terkemuka di Australia yang diakui karena keahlian penelitian kelas dunianya.
|Baca juga: Anak Usaha Delta Dunia (DOID) Raih Kontrak Rp12 Triliun
“Sebagai perusahaan teknologi pertambangan yang terus berkembang, kami berkomitmen untuk berinvestasi dalam berbagai inovasi yang dapat meningkatkan solusi end-to-end yang mutakhir bagi para klien kami,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 18 November 2024.
Professor Sue Harrison, Executive Dean of the Faculty of Engineering Architecture and Information Technology di UQ, menyatakan, kemitraan ini merupakan langkah penting bagi The University of Queensland dalam mendorong inovasi global.
“Pengembangan pemeliharaan prediktif (Predictive Maintenance) adalah kunci untuk mengoptimalkan operasi pertambangan, dan kami sangat antusias dapat bermitra dengan BTech dalam penelitian ini, yang berpotensi mencapai tonggak penting di industri.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News