1
1

Lippo Karawaci (LPKR) Catatkan Pendapatan Rp17 Triliun pada 2023

Salah satu lini bisnis PT Lippo Karawaci Tbk. | Foto: Istsupermallkarawaci.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), platform real estate dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15% YoY menjadi Rp17 triliun sepanjang 2023.

Pada periode yang sama, laba kotor perseroan tercatat naik sebesar 18% YoY menjadi Rp7,7 triliun, dan EBITDA meningkat sebesar 28% YoY menjadi Rp4,2 triliun. Alhasil, LPKR berhasil meraih laba bersih sebesar Rp50 miliar.

Di segmen real estate, LPKR membukukan pra penjualan Rp5,12 triliun, 5% di atas target tahun 2023 yang sebesar Rp4,9 triliun. Kinerja ini ditopang oleh keberhasilan peluncuran kota mandiri Park Serpong.

Pendapatan real estate sendiri pada tahun 2023 meningkat sebesar 10% YoY menjadi Rp 4,5 triliun, didorong oleh serah terima peluncuran produk yang tepat waktu, penjualan tanah, penjualan tanah pemakaman di San Diego Hills, serta peningkatan kinerja pengelolaan kota.

|Baca juga: Fitch Downgrade Peringkat Lippo Karawaci (LPKR) ke CCC+

Pada tahun 2024, LPKR telah menetapkan target pra penjualan sebesar Rp5,38 triliun, meningkat 10% dari target tahun sebelumnya. Pencapaian target tersebut akan terus didorong oleh produk-produk residensial dan komersial baru di Lippo Village dan Lippo Cikarang, serta di wilayah lain yang merupakan lahan cadangan perseroan.

Di segmen layanan kesehatan, anak usaha LPKR, yakni PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), mencatat peningkatan pendapatan sebesar 18% YoY menjadi Rp11,2 triliun dan pertumbuhan EBITDA sebesar 31% YoY menjadi Rp2,9 triliun.

SILO juga mengalami pertumbuhan berkelanjutan dalam metrik operasional utamanya, termasuk peningkatan rawat inap sebesar 26% YoY menjadi 302.463, peningkatan hari rawat inap sebesar 16% YoY menjadi 939.877, dan peningkatan kunjungan rawat jalan sebesar 23% YoY menjadi 3.949.341.

Pada segmen gaya hidup, yang terutama bersumber dari bisnis mal dan hotel, perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 9% YoY menjadi Rp1,3 triliun. Laba kotor juga meningkat sebesar 6% YoY menjadi Rp854 miliar, sementara EBITDA turun 5% menjadi Rp289 miliar karena peningkatan opex untuk mendukung pemulihan pasca pandemi.

Group CEO LPKR John Riady menyatakan, realisasi kinerja 2023 menunjukkan performa yang kuat di seluruh segmen bisnis, serta pengelolaan keuangan yang hati-hati di tingkat holding company.

“Khususnya, kami telah mencapai NPAT positif pertama kami sejak tahun 2018. Ke depan, prioritas manajemen LPKR adalah mempertahankan momentum pertumbuhan yang ada saat ini dan terus mengelola keuangan dengan bijak untuk mencapai stabilitas keuangan jangka panjang di tengah kondisi perekonomian yang terus penuh tantangan,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 2 April 2024.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Perbankan Akibat Covid-19, Ini Respons Asbisindo
Next Post Literasi Keuangan dan Digital Kunci Keamanan Bertransaksi Digital

Member Login

or