1
1

Lonjakan Kasus Omicron & Siklus Pengetatan Fed Dinilai Tak Terlalu Pengaruhi IHSG

Media Asuransi, JAKARTA – Lonjakan kasus Omicron dan siklus pengetatan the Fed diperkirakan tidak terlalu mempengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Strategy Focus bertajuk Indonesia Strategy – February: Keep calm and stay invested, analis Mirae Sekuritas Hariyanto Wijaya menjelaskan bahwa lonjakan kasus Covid-19 yang akan datang mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan. Indonesia kini berada pada tahap awal gelombang ketiga dengan kasus baru. Kementerian Kesehatan RI memperkirakan puncaknya bisa terjadi sekitar Februari-Maret.

Kami memperkirakan kinerja IHSG cenderung tidak mengalami kemunduran besar karena meningkatnya Omicron.

|Baca juga:IHSG Berpotensi Menguat Lagi, Strong Buy 2 Saham Ini

Di sisi lain, semua 4 bank besar menghasilkan pendapatan 4Q21 yang kuat dengan tiga di antaranya, yaitu BBRI, BMRI, dan BBNI membukukan di atas ekspektasi konsensus. Semua 4 bank besar diperkirakan akan membukukan pendapatan FY22 yang lebih tinggi didukung oleh pemulihan pertumbuhan pinjaman di FY22.

Selama siklus pengetatan Fed historis, indeks ekuitas AS S&P 500 menurun pascakenaikan FFR pertama dan membutuhkan waktu sekitar 60 hari–70 hari perdagangan untuk pulih ke tingkat indeks ekuitas sebelum kenaikan FFR pertama.

Sementara itu, IHSG relatif tidak terpengaruh oleh kenaikan suku bunga Fed dan ekuitas AS yang bearish selama siklus tersebut. Kami berharap pergerakan IHSG tidak terpengaruh negatif oleh siklus pengetatan Fed mendatang.

|Baca juga: Peluang Investasi di Pasar Obligasi dan Saham Pasca-Fed Tapering

Hariyanto berharap suku bunga acuan Bank Indonesia meningkat di 2H21. Selama kenaikan suku bunga, jelasnya, sektor keuangan cenderung menunjukkan kinerja yang lebih baik seperti pada siklus 2018 karena Margin Bunga Bersih (NIM) perbankan meningkat di tengah kenaikan suku bunga acuan.

Untuk pilihan saham, dia merekomendasikan perusahaan ubin keramik, yaitu ARNA, perusahaan pengiriman, yaitu SMDR, dan perusahaan minyak, yaitu MEDC. Pilihan utama kami condong ke arah bank, pertambangan batu bara, ubin keramik, pengiriman, dan jalur pembuatan minyak untuk BBNI, BBRI, BMRI, BTPS, ITMG, ARNA, SMDR, dan MEDC.

Pada tanggal 4 Februari 2022, jelasnya, pilihan teratas dengan bobot yang sama menghasilkan akumulasi pengembalian sebesar 44,0% (vs akumulasi pengembalian IHSG sebesar 5,3%) sejak dimulainya laporan pilihan teratas bulanan Mirae pada Agustus 2019. Oleh karena itu, pilihan utama Mirae mengungguli IHSG sebesar 38,7%.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Berpotensi Menguat Lagi, Strong Buy 2 Saham Ini
Next Post IHSG Berpotensi Kembali Menguat, Waspadai Profit Taking

Member Login

or