Direktur Teknik PT Reasuransi MAIPARK Indonesia, Heddy Agus Pritasa, menyampaikan bahwa dari 60 laporan yang masuk, 23 di antaranya masih belum memiliki angka atau to be advice (TBA). Angka ini diperkirakan masih bergerak hingga 1 bulan ke depan. “Hal ini relevan karena setelah notifikasi kalim biasanya mereka akan menunjuk adjuster untuk menentukan kerugian riilnya,” ujarnya saat taping program Podcast TVAsuransi, Senin malam, 28 November 2022.
|Baca juga: MAIPARK: 32 Laporan Klaim Gempa Cianjur Sudah Masuk
Heddy menyampaikan, dari data yang masuk, terdapat beberapa objek klaim.Di antaranya tempat tinggal, hotel, vila, apartemen, bank, kantor cabang perusahaan leasing, rumah sakit, showroom, gudang, pabrik, manufaktur, bengkel dan restoran.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jumat lalu, menyebutkan bahwa terdapat 58 ribu rumah tinggal yang terdampak gempa tersebut, namun laporan yang masuk ke MAIPARK baru 60. Menurut Heddy hal ini menjadi perhatian khusus pelaku industri asuransi, yakni masih sedikitnya penetrasi asuransi bencana alam di Indonesia. Menurutnya, di sinilah peran pemerintah dan swasta harus saling berkolaborasi dalam menanggulangi bencana seperti ini.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News