1
1

MAIPARK Perkirakan Kerugian Gempa Majene dan Mamuju Capai Rp170 Miliar

Media Asuransi – PT Reasuransi MAIPARK Indonesia telah berkoordinasi dengan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) untuk menghitung estimasi kerugian yang diakibatkan oleh gempa bumi di Majene dan Mamuju Sulawesi Barat. 

Total eksposur industri asuransi umum di wilayah terdampak (berdasarkan data pensesian yang diterima MAIPARK on risk 15 Januari 2021) sebesar Rp925 miliar dan berdasarkan hasil awal simulasi MAIPARK Catastrophe Modelling (MCM) diperkirakan rentang kerugian akibat rangkaian kejadian gempa bumi tersebut sebesar Rp70 miliar-Rp172 miliar.  

Direktur Utama PT Reasuransi MAIPARK Indonesia, Ahmad Fauzie Darwis, mengatakan perkiraan kerugian tersebut hanya berdasarkan simulasi kerugian akibat guncangan gempa saja tanpa memperhitungkan bahaya sekunder seperti tsunami dan likuifaksi yang terjadi.

Baca juga: 

Gempa Bumi Sulawesi: BAZNAS Kerahkan Tim Medis Dan Perkuat Aplikasi Cari Temu

Dia menjelaskan, intensitas guncangan dipermukaan dari kejadian gempa bumi tanggal 15 Januari 2021 berdasarkan Cat Modelling MAIPARK dirasakan kuat (V-VIII MMI) di beberapa wilayah Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, dan Polewari Mandar. “Nilai MMI terbesar terletak di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju dengan nilai maksimum VIII MMI,” kata Ahmad Fauzie Darwis melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Rabu 20 Januari 2021.

Gempa Majene menyebabkan kerusakan berat pada kantor Gubernur Sulawesi Barat, Hotel Maleo, dan Kantor PLN Mamuju dan berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga hari ini, Minggu (17/1/2021), tercatat korban meninggal dunia sebanyak 56 orang. Dengan rincian 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 9 orang di Kabupaten Majene. Sedangkan untuk korban luka-luka di Kabupaten Majene ada sebanyak 826 orang dengan rincian 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan. 

Di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap. “Kami akan terus mengikuti perkembangan laporan dari Lembaga pemerintah seperti BNPB dan BMKG untuk estimasi kerugian yang lebih baik,” ungkap Ahmad Fauzie Darwis .  

Sebagaimana diketahui, pada hari Kamis 14 Januari 2021, pukul 13.35 WIB, wilayah Majene, Sulawesi Barat diguncang gempa bumi tektonik. Secara tektonik wilayah Sulawesi Barat tersusun atas tektonik yang kompleks. Wilayah Sulawesi Barat dipengaruhi oleh struktur geologi yang aktif bergerak dan menghasilkan gempa bumi. Di wilayah darat terdapat Sesar Mamuju yang tergolong aktif dan di pantai Sulawesi barat terdapat Sesar Makassar Strait yang merupakan jenis sesar naik laut.

Baca juga:

Gempabumi Majene dengan kekuatan Magnitudo Mw=5.7 (USGS) dikategorikan gempa dangkal dengan kedalaman hiposenter 18 Km. Episenter terletak pada koordinat 2.96 LS dan 118.89 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km barat laut Majene. Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya kemungkinan besar gempa ini bersumber dari aktivitas Sesar Lokal Darat yaitu Sesar Naik Mamuju.

Gempa signifikan kembali terjadi pada tanggal 15 Januari 2021 02.28 WITA dengan Magnitudo 6,2 Mw. Gempa bumi ini diduga merupakan akibat segmentasi rupture yang terbentuk setelah munculnya gempa bermagnitudo kuat M5,7 (USGS) pada tanggal 14 Januari 2021. Sumber gempa dipicu dari aktivitas Sesar Naik Mamuju yang diperkirakan aktif dengan kecepatan 4-10 mm/tahun. Lokasi gempa tersebut sangat dekat dengan kejadian gempa bumi pada tanggal 23 Februari 1969 dengan magnitudo M6.9 kedalaman 13 Km.

Berdasarkan hasil analisis mekanisme pada sumber gempa yang dilakukan oleh USGS serta BMKG, Gempa bumi Majene merupakan gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas sesar naik (thrust fault). Hasil analisis tersebut menunjukkan adanya kaitan erat dengan ciri dari aktivitas Sesar Mamuju. Di samping kedalaman hiposenternya yang dangkal, juga membentuk kluster sebaran gempa susulan yang berarah utara-selatan sesuai dengan bidang rupture. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Askrindo Miliki 2 Komisaris Independen
Next Post Prudential Indonesia Meluncurkan Produk PRUWarisan

Member Login

or