1
1

MAIPARK Sosialisasikan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Terbaru

    PT Reasuransi MAIPARK Indonesia menggelar seminar setengah hari terkait peta sumber dan bahaya gempa di Indonesia pada perusahaanceding company-nya di Jakarta, 17 Januari 2018. Acara ini merupakan sosialisasi diluncurkannya Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017 oleh Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGen) Kementerian PUPR, sebagai pemutakhiran dari peta tahun 2010. Kompilasi sumber gempa ini selanjutnya akan diterapkan menjadi Standar Nasional Indonesia.

   Dalam kurun tujuh tahun terakhir, jumlah jalur sesar aktif yang berhasi dipetakan telah terdefinisikan 295 sumber gempa. Sebanyak 242 sumber berhasil diketahui hingga tahun 2017, dan 53 sumber berdasarkan peta tahun 2010. Selain memetakan jumlah jalur sesar aktif, PuSGen juga menambahkan parameter-parameter gempa dari jalur-jalur tersebut, termasuk nilai laju gerak (Sliprate) dan Magnitude gempa maksimum.

  Direktur Utama PT Reasuransi MAIPARK Indonesia Yasril Y Rasyid mengatakan bahwa sebagai perusahaan reasuransi risiko khusus kebencanaan, MAIPARK melakukan tinjauan ulang terhadap tarif gempa sesuai dengan rilis kompilasi data sumber baru tersebut. Da mengatakan bahwa MAIPARK telah melakukan review atas tarif premi gempa bumi inidan menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), kemudian akan menentukan perlu atau tidaknya melakukan perubahan tarif atas asuransi gempa bumi yang berlaku saat ini.

 “Tujuan dari seminar ini adalah untuk mensosialisasikan pemutakhiran peta gempa dari PuSGem dan memamparkan kajian studi tinjauan tarif asuransi gempa bumi Indonesia berdasarkan peta dan sumber gempa yang baru,” ungkap Yasril. Dengan seminar ini, MAIPARK dapat memberikan pertimbangan dan penilaian risiko yang lebih baik, selain itu  juga menjalani kewajiban perusahaan kepada industri dalam mendiseminasi hasilnya.

   Penyusunan pembaharuan Peta Gempa 2017 ini, lanjut Yasril, mengacu pada konsep Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) danDeterministic Seismic Hazard Analysis (DSHA) dengan menggunakan semua data dan informasi serta metode terkini untuk wilayah Indonesia. Dengan ini ceding company diharapkan semakin mampu memahami risiko, memperkuat tata kelola, berinvesatsi dalam ketahanan, dan meningkatkan kesiapan menghadapi bencana. “Pemutakhiran peta ini sejatinya untuk melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa. Ini menjadi acuan perencanaan, pelakasaan dan pengawasan bangunan gempa,” tandas Yasril. Fir

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AXA Mandiri Luncurkan Asuransi MEP Syariah
Next Post Penghargaan OJK untuk Tokoh Inspirator Inklusi Keuangan

Member Login

or