1
1

Malam Tahun Baru, Kapan Mulai Dirayakan?

Ilustrasi perayaan tahun baru | Foto: Wikipedia
Media Asuransi, JAKARTA – Selamat tahun baru sobat finansial! Berbicara mengenai perayaan malam tahun baru, apakah Anda tahu bagaimana sejarah perayaan malam tahun baru pertama kali dirayakan? Siapa sih yang membuat ide perayaan tahun baru?

Kalau belum tahu mari, kita simak penjelasan sejarah singkat perayaan malam tahun baru yang dikutip dari laman resmi Ruangguru berikut!

Perayaan Malam Tahun Baru sebelum Masehi

Usut punya usut, perayaan malam tahun baru sebenarnya sudah dimulai pada sekitar 2000 SM. Perayaan ini dipelopori oleh masyarakat Mesopotamia. Karena waktu itu belum ada yang namanya kalender Masehi, patokan pergantian tahun mereka adalah saat matahari tepat berada di atas khatulistiwa. Kalau dihitung dengan kalender Masehi sekarang, tepatnya pada tanggal 20 Maret. Nah, perayaan tradisional seperti itu disebut Nowruz.

Apa sih yang dimaksud dengan Nowruz? Nowruz adalah tahun baru Persia yang menandakan hari pertama musim semi. Biasanya dirayakan sekitar tanggal 21 Maret dan saat ini masih dilakukan di beberapa negara Timur Tengah. Perayaan ini dilakukan dengan membersihkan dan menghias rumah, serta menyiapkan berbagai makanan dan minuman.

Selain itu, perayaan pergantian tahun di seluruh dunia juga ditandai dengan peristiwa yang berbeda. Misalnya di China, pergantian tahun ditandai dengan munculnya bulan baru kedua setelah titik balik matahari pada musim dingin. Sementara masyarakat Babilonia merayakan tahun baru dengan festival keagamaan besar-besaran yang disebut “Akitu”. Di Mesir, tahun baru dimulai dengan banjir tahunan Sungai Nil.

Perayaan Tahun Baru Dimulai 1 Januari

Pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Julius Caesar, perayaan tahun baru untuk pertama kalinya dilakukan pada 1 Januari. Tepatnya adalah 1 Januari 46 SM. Waktu itu, penanggalan Romawi yang sebelumnya dibuat oleh Romulus pada abad ke-8 mengalami pergantian. Penanggalan yang terdiri atas 10 bulan atau 304 hari dan dimulai pada bulan Maret ini kemudian ditambahkan bulan Januarius dan Februarius. Saat ini, kita mengenalnya dengan Januari dan Februari.

Saat Julius Caesar membuat penanggalan baru ini, ia dibantu oleh seorang ahli astronomi asal Mesir bernama Sosigenes. Penanggalan baru tersebut dibuat berdasarkan revolusi matahari seperti yang sudah dilakukan oleh bangsa Mesir kuno. Nah, setelah itu, 1 Januari ditetapkan sebagai hari pertama tahun. Setiap tahunnya terdiri atas 365 seperempat hari.

Nama Januari diambil dari nama dewa mitologi kuno Romawi, yaitu Dewa Janus yang punya dua wajah menghadap depan dan belakang. Menurut mitologi Romawi, Dewa Janus diyakini sebagai dewa permulaan dan penjaga pintu masuk. Untuk menghormati Dewa Janus, pada setiap tanggal 31 Desember tengah malam, bangsa Romawi mengadakan perayaan untuk menyambut 1 Januari. Bangsa Romawi kuno merayakan tahun baru dengan mempersembahkan korban kepada Dewa Janus dan mengadakan pesta.

Jadi, sebenarnya 1 Januari itu belum masuk tahun Masehi. Julius Caesar waktu itu setuju untuk menambahkan 67 hari di tahun 45 SM. Selanjutnya, 46 SM dimulai pada 1 Januari. Julius Caesar juga memerintahkan untuk menambah satu hari setiap empat tahun sekali, tepatnya pada bulan Februari. Penanggalan ini dikenal dengan Kalender Julian yang diambil dari nama Julius Caesar.

Perayaan Tahun Baru Masehi

Kalau 1 Januari belum menandakan dimulainya tahun Masehi, terus kapan tahun Masehi mulai diterapkan? Kalender Masehi itu dihitung sejak kelahiran Isa Al-Masih dari Nazaret. Penanggalan ini awal mulanya diadopsi di Eropa Barat pada sekitar abad ke-8.

Seiring berjalannya waktu, Kalender Julian dikembangkan dan dimodifikasi menjadi Kalender Gregorian. Penanggalan menggunakan Kalender Gregorian ini dicetuskan oleh Aloysius Lilius dengan persetujuan pemimpin tertinggi umat Katolik di Vatikan, Paus Gregory XIII pada tahun 1528.

Sistem inilah yang kemudian digunakan di negara-negara seluruh dunia. Sejak saat itu, setiap tanggal 31 Desember dilakukan perayaan malam pergantian tahun atau malam tahun baru. Jadi perlu diingat, tahun Masehi itu dihitung sejak kelahiran Isa Al-Masih. Tapi penanggalan kalendernya tetap menggunakan Kalender Julian yang dimodifikasi menjadi Kalender Gregorian seperti yang kita kenal sekarang ini.

Karena dirayakan oleh seluruh dunia, jadinya semakin meriah. Beragam tradisi dan pemujaan dalam perayaan tahun baru terus mengalami pergeseran makna. Banyak orang mulai membuat resolusi untuk mengubah kebiasaan buruk dan memulai kebiasaan baik.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Arthur J. Gallager Akuisisi ROC Group
Next Post Jangan Sampai Keuanganmu Boncos di Awal Tahun, Ini Cara Mengaturnya

Member Login

or