Media Asuransi – PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memiliki pandangan yang lebih positif terhadap kinerja pasar saham Indonesia di tahun 2021 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Portfolio Manager-Equity MAMI Andrian Tanuwijaya, dalam keterangan resmi, Senin, 16 November 2020.
Menurut Adrian dari sisi internal, pandangan yang lebih positif itu antara lain dipengaruhi oleh tren pemulihan pertumbuhan earnings perusahaan sejalan dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik. Di sisi lain, kurva Covid-19 yang cenderung melandai baik dari tingkat infeksi dan tingkat kematian, perkembangan positif distribusi vaksin diharapkan dapat memberikan sentimen yang positif terhadap ekonomi riil dan pasar finansial.
MAMI Tetap Layani Investor Walau Menerapkan WFH
Masih dari sisi internal, pengesahan Omnibus Law berpotensi menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sementara itu valuasi pasar saham Indonesia yang cukup menarik, baik dibandingkan secara historis maupun relatif terhadap kelas aset lainnya, berpotensi mendorong penguatan pasar saham lebih tinggi lagi.
Sementara itu, dari sisi eksternal, hasil pemilu AS memang diperkirakan tidak menghilangkan ketegangan geopolitik sepenuhnya terkait dengan konflik dagang. Namun besar kemungkinan pendekatan yang dilakukan akan lebih tidak konfrontatif dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya, sehingga gejolak pasar terutama di negara berkembang akan berkurang.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, penundaan ketersediaan vaksin. Perkembangan vaksin merupakan salah satu faktor utama pemicu optimisme pasar karena diyakini bahwa vaksin dapat menjadi solusi terhadap penyebaran pandemi dan mengembalikan aktivitas kehidupan dan ekonomi menjadi lebih normal. Kedua, reformasi tidak dijalankan dengan baik. Jika peraturan pendukung tidak keluar tepat waktu dan tepat sasaran maka dapat menganggu pemulihan ekonomi karena dibutuhkan peraturan pendukung yang kuat untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. “Di samping itu penolakan publik yang berlarut–larut juga dapat mengganggu aktivitas ekonomi,” jelas Andrian.
Menjelang akhir tahun, MAMI memberikan rekomendasi strategi investasi yang dapat diterapkan guna membukukan kinerja portofolio yang baik di tahun ini. “Strategi investasi kami akan difokuskan pada sektor siklikal yang diuntungkan oleh pemulihan ekonomi domestik maupun global di tahun depan. Di samping itu kami juga terus mencermati likuiditas dan volatilitas untuk memastikan pengelolaan investasi memberikan hasil optimal dengan risiko yang terkendali,” jelas Andrian Tanuwijaya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa secara fundamental pasar saham Indonesia semakin menarik ditopang oleh pemulihan earnings, stabilitas makro ekonomi, dan valuasi yang juga relatif murah jika dibandingkan dengan negara kawasan. Selama pasarnya suportif, karena didukung oleh fundamental yang baik, maka mestinya partisipasi investor domesik pada pasar saham Indonesia masih akan berlanjut. Sepanjang tahun ini, partisipasi investor domestik sangat membantu kinerja pasar saham, khususnya di tengah aliran dana investor asing yang masih terus lari keluar dari Indonesia.
“Kami memperkirakan sentimen investor asing terhadap pasar saham Indonesia akan mengalami normalisasi setelah pandemi dapat terkelola lebih baik. Ke depannya, kombinasi dari investor domestik dan harapan pembalikan sentimen investasi investor asing berpotensi mendorong penguatan pasar yang lebih menyeluruh dan berkesinambungan,” kata Andrian. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News