1
1

Manulife Indonesia Optimistis Capai Pertumbuhan Double Digit Tahun 2018

  PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) membidik pertumbuhan premi double digit pada tahun 2018 ini. Perseroan melihat kondisi pasar asuransi di Indonesia masih potensial dengan pertumbuhan ekonomi yang terjaga, meskipun saat ini berada di ‘tahun politik’. “Kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan double digit. Kami sudah lebih dari 30 tahun di Indonesia, sudah melewati beberapa kali tahun ada Pemilu, Pilgub, Pilkada, jadi tahun politik tidak akan terlalu berpengaruh. Yang lebih berpengaruh adalah kondisi perekonomian, kami optimistis dengan kondisi perekonomian di tahun 2018 ini,” kata Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster di sela-sela acara peluncuran produk Manulife Education Protector (MEP) di Jakarta, 9 Januari 2018.

   Hekster mengaku kinerja Manulife Indonesia terus membaik tiap tahunnya. Tahun 2017 lalu Manulife Indonesia mencatatkan pencapaian yang bagus. Namun, ia enggan merinci berapa besar pencapaian yang diraih pada 2017. Pencapaian yang bagus juga diyakini akan terjadi tahun ini. Potensi pasar di Indonesia sangat besar, hal itu terlihat dari masih rendahnya penetrasi asuransi di Tanah Air. Hal itu menjadi peluang bagi industri asuransi untuk terus bertumbuh.

   Sejak hadir di Indonesia pada 1985, bisnis Manulife Indonesia terus tumbuh. Manulife Indonesia merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang beroperasi di Asia, Kanada, dan Amerika Serikat. Saat ini, Manulife Indonesia diperkuat lebih dari 9.000 karyawan dan agen profesional yang tersebar di 23 kantor pemasaran untuk melayani sekitar 2,3 juta nasabah di Indonesia.
Para tenaga pemasar itu menawarkan beragam layanan keuangan termasuk asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan kesehatan, layanan investasi dan dana pensiun kepada nasabah individu maupun pelaku usaha di Indonesia.

  Optimisme bahwa tahun ini perekonomian Indonesia tetap tumbuh sehingga penjualan produk asuransi tetap terjaga, membuat Manulife Indonesia menghadirkan produk MEP pada awal tahun. MEP merupakan sebuah produk reguler unitlink yang dipasarkan melalui jalur distribusi keagenan. “Walau demikian, tidak tertutup kemungkinan di masa mendatang produk ini kami pasarkan melalui jalur pemasaran lainnya,” kata Chief Agency Officer Manulife Indonesia Jeffrey Kie dalam acara yang sama.

    Hekster juga menjelaskan bahwa MEP adalah produk reguler unit link yang dihadirkan untuk membantu para orang tua mempersiapkan dana pendidikan bagi anak mereka. MEP menjadi solusi terbaru untuk membantu keluarga Indonesia merencanakan tujuan finansial dengan lebih matang. “Manfaat utama produk ini adalah ketersediaan dana pendidikan di setiap jenjang. Mulai dari sekolah dasar hingga jenjang universitas,” tuturnya. Kelebihan lain dari produk ini dibandingkan dengan produk dari pesaing adalah adanya fitur garansi, yang memastikan bahwa dana pendidikan anak akan tersedia sesuai yang dibutuhkan.

   Dia menambahkan, MEP memberi kepastian dana pendidikan saat anak berusia 18 tahun atau saat akan kuliah. Produk itu memberi manfaat edukasi hingga 170 persen dari target dana pendidikan. Nasabah dapat memilih opsi pembayaran premi lima tahun atau 10 tahun.
“Impian setiap orang tua adalah dapat memberikan pendidikan terbaik untuk sang buah hati agar mereka dapat menjalani hidup dengan maksimal di tengah berbagai risiko kehidupan. Dengan produk ini kami membantu orang tua mempersiapkan proteksi sejak dini agar anak-anak dapat terus fokus mewujudkan impian dan aspirasi mereka,” papar Hekster.

   CEO Manulife Indonesia ini melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa biaya pendidikan di Indonesia naik rata-rata 10 persen per tahun. Artinya, biaya pendidikan saat ini akan menjadi hampir dua kali lipat dalam tujuh tahun ke depan. “Jadi, menabung saja tidak akan cukup untuk memenuhi biaya pendidikan di masa mendatang yang terus meningkat. Makanya perlu produk cerdas seperti MEP,” tambahnya.

  Jeffrey Kie menambahkan, akhir-akhir ini semakin banyak universitas yang bisa dipilih orang tua untuk anak-anak mereka. Banyaknya pilihan akan mempengaruhi besaran biaya pendidikan. Dia memberi contoh, tahun ini biaya masuk kuliah di universitas negeri di Indonesia sekitar Rp65 juta, sedangkan swasta Rp147 juta, sedangkan di Melbourne (Australia) sekitar Rp1,16 miliar.

  Dalam 18 tahun ke depan, biaya itu akan melonjak tinggi. Jika dihitung dengan rata-rata pertumbuhan seperti saat ini, maka pada 2035, biaya masuk universitas negeri di Indonesia sekitar Rp804 juta, sedangkan swasta di Indonesia bisa mencapai Rp1,8 miliar. “Para orang tua butuh perencanaan finansial yang tepat. Dengan adanya jaminan biaya pendidikan untuk persiapan kuliah dari Manulife Education Protector, orang tua akan lebih tenang dan percaya diri bahwa anak-anak mereka bisa mendapatkan pendidikan terbaik,” ujar Jeffrey.

  Dia menambahkan, MEP juga memberikan banyak manfaat lainnya seperti bonus loyalitas setiap kelipatan lima tahun usia polis, dimulai sejak anak berusia 20 tahun. Lalu ada jaminan dana tambahan saat tertanggung berusia 70 tahun, plus adanya nilai investasi saat akhir periode kontrak, serta berlakunya perlindungan jiwa. Dalam dua tahun terakhir, Manulife Indonesia telah melengkapi portofolio produk yang ditawarkan kepada nasabah dengan menambahkan solusi proteksi terhadap penyakit kritis melalui MiUltimate Critical Care, serta solusi manajemen kekayaan dengan MiWealth Assurance.

   Sementara itu, Direktur dan CMO Manulife Indonesia Novita Rumngangun menjelaskan, Manulife Indonesia selalu ingin membantu masyarakat Indonesia mencapai impiannya. Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menganggap penting menyiapkan dana pendidikan untuk buah hatinya di masa depan. Berdasarkan survei Manulife Investor Sentiment Index (MISI) ke-10, sekitar 34 persen masyarakat Indonesia rela mengutang untuk gaya hidup, sedangkan yang rela mengutang untuk pendidikan hanya 26 persen. “Kami tidak ingin ada lagi masyarakat yang mengutang untuk dana pendidikan. Makanya kami hadirkan Manulife Education Protector, sehingga para orangtua memiliki persiapan dana untuk pendidikan anak-anak mereka,” paparnya.

   Dia menambahkan, saat ini ada sekitar 120 juta penduduk usia produktif di Indonesia. Namun, hanya 3,3 juta yang sudah menyiapkan program pensiun atau hanya 5,5 persen dari penduduk usia pensiun. Lewat produk MEP, para orangtua selain mempersiapkan dana pendidikan untuk anaknya, mereka juga memiliki jaminan dana pensiun di hari tua. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kerja Sama Taspen Life dan Ditjen Dukcapil Kemendagri
Next Post Grup Modalku Cairkan Pinjaman Modal ke UMKM Sebesar Rp 1 Triliun

Member Login

or