1
1

Manulife Meluncurkan MiFIP untuk Persiapan Hari Tua Nasabah  

    PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) meluncurkan solusi perlindungan MiFuture Income Protector (MiFIP), yang dirancang untuk para nasabah yang menginginkan ketenangan jangka panjang dan tidak terpengaruh oleh pergerakan pasar. Dipasarkan melalui jalur keagenan, produk asuransi tradisional ini memberikan berbagai manfaat hingga enam kali jumlah premi yang dibayarkan sehingga nasabah siap menghadapi hari tua.       

      President Director & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland mengatakan bahwa selama lebih dari 34 tahun di Indonesia, perseroan berkomitmen kuat untuk terus membantu memudahkan hidup masyarakat Indonesia pada setiap tahap kehidupannya, termasuk hari tua mereka. “Dengan MiFIP, masyarakat tidak perlu khawatir akan income atau pendapatan tetap terutama ketika mereka sudah tidak bekerja lagi,” katanya.

    Menurut Ryan, produk terbaru itu sebagai upaya Manulife meningkatkan literasi keuangan di Tanah Air. Dia menjelaskan, populasi Indonesia mencapai 265 juta jiwa, sedangkan penetrasi asuransi masih sangat kecil yakni 1,3 persen. “Ini peluang besar bagi kami. Produk MiFIP ini sebagai upaya kami meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia atas proteksi. Sebab, setiap orang butuh asuransi,” katanya. Dia tambahkan, produk MiFIP menolong masyarakat Indonesia.

   Menurut Ryan Charland, menghadirkan produk-produk unggulan yang menarik sehingga dapat diterima masyarakat Indonesia dengan baik. Hal itu diyakini dapat meningkatkan peringkat Manulife di papan atas jajaran perusahaan-perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. “Strategi utama kami adalah fokus kepada nasabah. Ini merupakan cara terbaik untuk tumbuh. Kami sangat yakin bisa memberikan yang terbaik untuk nasabah. Makanya, kami optimistis dengan strategi ini peringkat kami tentu bisa naik,” ujarnya.

     Dia mengaku, sejak resmi memimpin Manulife Indonesia per Juli 2019, hal pertama yang dipikirkan adalah apa yang dapat dilakukan untuk memproteksi keluarga-keluarga di Indonesia. 

    Saat ini, Manulife Indonesia berada di posisi ketiga pada peringkat perusahaan asuransi jiwa versi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengacu dari nilai aset. Nilai aset Manulife sebesar Rp47,63 triliun tidak terpaut jauh dari peringkat kedua sebesar Rp47,89 triliun. 

     Ryan tidak menampik, optimisme itu didukung kinerja memuaskan dalam beberapa tahun belakangan ini. Tahun 2018, Manulife mencetak laba tahun berjalan yang melonjak 170 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp2,6 triliun. Hasil positif itu karena adanya pertumbuhan pendapatan premi bersih, beban perusahaan yang lebih rendah, dan pergerakan suku bunga selama 2018. Pendapatan premi bersih Manulife Rp9,2 triliun atau naik empat persen dari 2017. Saat ini Manulife Indonesia melayani nasabah yang totalnya mencapai 2,5 juta nasabah. “Kinerja 2018 itu merupakan hasil kerja yang bagus dari tim manajemen. Memang kami tidak mematok target berapa, tetapi yang kami pastikan, Manulife akan memberi solusi yang baik ke nasabah. Kalau kita fokus ke nasabah, tentu income premi akan mengikuti,” tuturnya.

  Terkait produk terbaru, Ryan Charland menjelaskan, MiFIP dirancang untuk nasabah yang menginginkan ketenangan jangka panjang dan tidak terpengaruh pergerakan pasar. Produk itu dipasarkan via jalur keagenan. Menurut dia, produk asuransi tradisional ini memberi berbagai manfaat hingga enam kali jumlah premi yang dibayarkan, sehingga nasabah siap menghadapi hari tua.

   Merujuk pada data Manulife Investor Sentiment Index (MISI) yang diluncurkan tahun 2017, sebagian besar masyarakat Indonesia optimistis terhadap hari tua mereka serta memiliki ekspektasi untuk memiliki 57 persen lebih baik dari gaya hidup saat ini. Hanya 19 persen investor yang merasa khawatir akan kehabisan uang pada masa pensiun nanti. Namun, meskipun pensiun berada dalam tiga besar prioritas keuangan utama, mayoritas investor hanya dapat menyiapkan dana pensiun kurang dari Rp100 juta, yang notabene akan habis dalam 2-3 tahun dengan rata-rata pengeluaran rumah tangga Rp4 juta per bulan.

     Pada kesempatan itu, Head of Product Manulife Indonesia Richard A Sondakh memaparkan bahwa produk MiFIP hadir dilatarbelakangi meningkatnya kelas menengah di Indonesia. Berdasarkan kajian Boston Consulting Group, pertumbuhan masyarakat kelas menengah Indonesia akan meningkat 64 persen dari tahun 2012 hingga 2020 yakni dari 41,6 juta jiwa menjadi 68,2 juta jiwa. “Pertumbuhan kelas menengah menjadi kesempatan bagi perusahaan asuransi untuk meningkatkan penetrasi. Tetapi kenyataannya tidak ternyata pas. Optimisme tidak didukung persiapan finansial yang matang,” tutur dia.

   Saat ini masih banyak generasi sandwich, yakni kalangan kelas menengah masih dihadapkan persoalan menanggung kebutuhan orangtua mereka dan keluarganya sendiri yakni istri dan anak-anak. Apalagi, berdasarkan data OJK, hanya 13,5 juta pekerja atau sekitar 27 persen dari 50 juta pekerja formal di Indonesia OJK, hanya 13,5 juta pekerja atau sekitar 27 persen dari 50 juta pekerja formal di Indonesia yang memiliki program pensiun. 

     “Senang sekali melihat optimisme masyarakat Indonesia terhadap masa depan. Namun optimisme tersebut tidak dapat diraih dalam sekejap. Kita juga harus mengantisipasi berbagai risiko kehidupan untuk mencegah bergantung pada anak dan menjadikan mereka beban” tambah Chief Agency Officer Manulife Indonesia Jeffrey Kie dalam kesempatan yang sama. Dia tambahkan, salah satu keunggulan MiFuture Income Protector adalah produk ini dapat menjadi solusi agar generasi penerus tetap terlindungi dari risiko yang tidak menentu, dan mempertahankan kesejahteraan yang sudah ada sebelumnya (wealth transfer).

    Jeffrey menjelaskan, MiFuture Income Protector dilengkapi berbagai keunggulan. Pertama, memberikan benefit pembayaran hingga enam kali jumlah premi yang dibayarkan. Kedua, keleluasaan bagi nasabah untuk menentukan usia mapan (fleksibilitas) dan dana mapan yang diinginkan. Ketiga, kemudahan Underwriting (Simplified Issuance Offer/SIO). Keempat, kemudahan bagi nasabah untuk memilih dalam mata uang rupiah maupun dolar Amerika Serikat (AS).

    Produk ini ditujukan ke para pencari nafkah dengan usia produktif yang telah mempersiapkan pensiunnya. Selain itu juga untuk mereka yang menginginkan peninggalan untuk orang-orang terkasih maupun generasi penerus di masa yang akan datang. Dengan demikian, keberlangsungan kebebasan finansial tetap dapat dilanjutkan terus menerus tanpa harus terputus di satu generasi. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bhinneka Life Terus Mencetak Agen Pemasaran Berprestasi
Next Post Bank Danamon Kembali Gelar Danamon Run

Member Login

or