1
1

Marak PHK di Startup, Grant Thornton Ingatkan Pentingnya Manajemen Keuangan

Ilustrasi. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA Perusahaan penyedia jasa audittax, dan advisory Gront Thornton mengingatkan kepada perusahaan rintisan alias startup untuk menjalankan strategi keuangan yang baik di tengah tuntutan penyesuaian bisnis yang terjadi saat ini.

Belakangan ini banyak perusahaan rintisan atau startup di Tanah Air yang telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi karyawannya. Setidaknya ada 6 startup yang  melakukan PHK yakni Tanihub, Zenius, LinkAja, Pahamify, JD.ID, dan MPL. PHK yang terjadi pada startup ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Beberapa startup internasional juga melakukan PHK besar-besaran tahun ini seperti Netflix dan Robinhood.

Sejumlah perusahaan teknologi rintisan (startup) Indonesia juga tengah menghadapi permasalahan yang dikenal sebagai fenomena “bubble burst”. Mengutip laman Investopedia, fenomena ini merupakan kondisi bisnis yang cepat mengalami kenaikan namun cepat juga mengalami penurunan.

|Baca juga: 20 Startup Kelas Dunia PHK Ribuan Karyawan, Ini Daftarnya

Adanya fenomena pecahnya gelembung tersebut dikarenakan saat ini perusahaan startup sulit untuk mendapatkan pendanaan serta tidak mempunyai aset. Padahal, untuk meraih pengguna kebanyakan dari startup harus melakukan strategi bakar uang seperti promosi melalui televisi, baliho, digital, program cashback, hingga diskon besar-besaran.

Ditambah lagi dengan The Fed yang juga melakukan kebijakan menaikkan suku bunga sehingga investor-investor luar negeri cenderung menarik dana mereka dan memilih untuk menyimpan uang mereka daripada berinvestasi ke industri teknologi di Indonesia.

Hal ini berimbas pada semakin selektifnya investor dalam memberikan pendanaan kepada perusahaan rintisan (startup). Menurut Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Fintech Indonesia (AFTEC), Rudiantara, saat ini banyak modal ventura yang mulai beralih fokus, yakni mulai melihat kinerja keuangan perusahaan dibanding melihat traction dari para startup ini.

Traction ialah melihat seperti jumlah pengguna atau pengunduh dan loyalitas pengguna terhadap jasa atau produk startup tersebut. Terkadang untuk mencapai traction yang bagus, para startup ini melakukan berbagai cara salah satunya adalah dengan melakukan strategi bakar uang.

Dana yang disuntik besar bahkan hingga triliunan rupiah, namun hasilnya nihil, venture capital (VC) pun enggan menyuntikkan dananya lagi. Alhasil, tsunami besar pemutusan hubungan kerja (PHK) di startup pun mulai menghantui.

|Baca juga: 20 Startup Kelas Dunia PHK Ribuan Karyawan, Ini Daftarnya

Gaya bisnis startup yang mengedepankan pertumbuhan dengan arus kas dan/atau profit negatif tidak akan bisa bertahan. Pada akhirnya, bisnis yang sehat harus punya arus kas dan profit yang positif.

CEO Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani, mengatakan bahwa fenomena yang dihadapi startup saat ini bukanlah semata permasalahan tidak adanya pendanaan, bahkan kondisi ekonomi masyarakat pun terbilang cukup baik dan kondisi pasar semakin pulih. Kendala justru terletak dari penggunaan dana operasional masing-masing startup.

“Perusahaan startup disarankan menggunakan protokol finansial internal, sesederhana dimulai dengan evaluasi keuangan dan memperbarui informasi kondisi finansial secara rutin. Dengan menjaga arus informasi keuangan, potensi kesalahan perencanaan dapat diantisipasi jauh hari sebelum keadaan keuangan semakin memburuk,” kata Johanna.

Selain strategi manajemen keuangan yang baik, sambung Johanna, tentu juga diperlukan strategi keseluruhan yang matang agar startup tidak hanya dapat bertahan namun juga tumbuh, pertimbangkan inovasi dari sisi produk dan model bisnis serta di era post-pandemic ini, perhatikan juga situasi dan kebiasaan target market yang mungkin berubah, mungkin saja ada strategi bisnis yang perlu disesuaikan untuk mengejar pertumbuhan optimal.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Emas Hari Ini Berpotensi Tertekan
Next Post Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi Ytd 17 Juni 2022

Member Login

or