Media Asuransi, JAKARTA – Debut perdagangan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) yang digadang-gadang mencetak kenaikan tajam hingga menyentuh auto reject atas (ARA) ternyata malah terkoreksi 4,3% dan diwarnai aksi net sell asing sebesar Rp296 miliar.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Embun Pagi (23 November, 2021), analis Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menjelaskan IHSG ditutup menguat 0.05% dipimpin oleh bank-bank besar, yaitu BBCA, BMRI, dan BBNI karena investor mengharapkan pemulihan ekonomi harus terus meningkatkan pendapatan bank.
“MTEL turun 4.3% pada debut perdagangannya dengan net sell asing besar-besaran sekitar Rp296 miliar kemarin,” ujarnya.
Sementara itu, upah minimum Jakarta 2022 telah ditetapkan untuk meningkat hanya 0.85% YoY.
Indeks ekuitas AS ditutup bervariasi karena investor mencerna perkembangan bank sentral. Presiden Biden akan menunjuk kembali petahana Jerome Powell sebagai ketua the Fed dan mencalonkan Gubernur the Fed saat ini Lael Brainard sebagai wakil ketua. Imbal hasil treasury AS 2 tahun melonjak 7 bps menjadi 0.57%, level tertinggi sejak awal Maret 2020, karena investor menilai pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat.
Di komoditas, logam dasar melonjak lebih tinggi, dipimpin oleh kenaikan seng di tengah kekhawatiran pasokan. Bijih besi berjangka menguat setelah bank sentral China mengumumkan kemungkinan pelonggaran langkah-langkah untuk membantu pemulihan China.
|Baca juga: MARKET REVIEW: BBNI, BBRI, BMRI, ANTM, dan INCO Diburu Asing
Regulator keuangan China mengatakan kepada beberapa bank untuk mengeluarkan lebih banyak pinjaman untuk proyek properti untuk mengurangi ketegangan likuiditas tanpa memicu gelembung spekulatif lainnya. Langkah-langkah ini meredakan kekhawatiran melemahnya permintaan untuk baja dan bijih besi.
Market Indicator
JCI: 6,723.39 (+0.05%)
EIDO: 23.76 (+0.30%)
DJIA: 35,619.25 (+0.05%)
FTSE100: 7,255.46 (+0.44%)
USD/IDR: 14,249 (+0.12%)
10yr GB yield: 6.04 (0bps)
Oil Price: 76.75 (+1.07%)
Foreign net purchase: -IDR18.4bn
Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: BBRI, BMRI, BBNI, TOWR, BRMS
TOP SELL: MTEL, TLKM, BUKA, SMGR, AGRO
Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
BBRI, MTEL, TLKM, BBCA, BMRI
Actual Forecast Previous
US Existing Home Sales (Oct) 6.34M 6.20M 6.29M
*WSKT +1.84%,
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono menyampaikan, Waskita sampai periode September 2021 ini telah memperoleh nilai kontrak baru sebesar IDR12.01 triliun atau sebanding dengan 79.44% nilai kontrak baru sebelum Pandemi Covid-19.
*UNVR +3.86%,
PT Unilever Indonesia Tbk akan membagikan dividen interim pada tahun buku 2021 ini, sebesar IDR66 per lembar sahamnya dengan total IDR2.51 triliun. Dividen interim tersebut akan dibagikan berdasarkan laba bersih per 30 Juni 2021 kepada pemegang 38.15 miliar lembar saham.
*WIKA +2.31%,
Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Agung Budi Waskito menyebut Bandara Kediri, WIKA menggarap proyek runway dan taxyway dengan nilai proyek kurang lebih IDR1.5 triliun.
*IPCC +6.25%,
Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk Rio Theodore Natalianto Lasse mengungkapkan memberikan sinyal untuk membagikan dividen pada tahun ini. Hingga kuartal III-2021, perseroan telah mengantongi laba sekitar IDR16.60 miliar.
*MNCN +4.06%,
PT Media Nusantara Citra Tbk membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 24% YoY pada Q3-2021 atau sebesar IDR545.8 miliar dibandingkan IDR441.4 miliar pada Q3-2020.
*WEGE +2.97%,
Direktur Operasi 1 PT Wika Gedung Tbk Bagus Tri Setyana mengatakan ada dua aset yang dibangun perseroan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, yaitu Pullman Hotel and Resorts dan Modular Pit Building di sirkuit Mandalika. WEGE punya beberapa project di Mandalika, Hotel Pullman nilainya IDR800 miliar dan Modular Pit Building nilainya sekitar IDR200 miliar. Kalau ditotal aset di WEGE di Mandalika ada IDR1 triliun.
*KDSI +14.72%,
PT Kedawung Setia Industrial Tbk akan membagikan dividen interim sebesar IDR10.12 miliar atau sebesar IDR25 per saham kepada 405.000.000 lembar saham Perseroan.
*MEDC -2.80%, *AKRA -2.15%, *ELSA -2.72%, *ESSA -1.12%,
Turunnya harga minyak USD75.94 sekitar -3.89%
*DILD -2.85%,
PT Intiland Development Tbk mencatatkan pendapatan sebesar IDR1.82 triliun atau turun 11.45 persen secara tahunan dari sebelumnya IDR2.06 triliun.
Technical Insight
– IHSG Daily, 6,723.39(+0.05%), test resistance at 6,750. Trading range 6,692 – 6,750.
Kenaikan indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized masih terlihat. Pada periode weekly kenaikan indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized juga masih terlihat. Daily support di 6,692 dan daily resistance di 6,750. Cut loss level di 6,620.
– AKRA Daily, 4,090 (-2.15%) trading buy, trading range 4,010 – 4,140.
Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized sudah berada di oversold area. Daily support di 4,010 dan daily resistance di 4,140. Cut loss level di 3,920.
– WTON Daily, 280 (+0.72%), trading buy, trading range 280 – 288.
Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized masih cenderung naik lebih lanjut. Daily support di 280 dan daily resistance di 288. Cut loss level di 272.
– BBNI Daily, 7,175 (+2.14%), sell on strength, trading range 7,125 – 7,225.
Indikator MFI Optimized dan RSI Optimized masih cenderung bergerak naik. Perkiraan daily support di 7,125 dan daily resistance terdekat di 7,225. Cut loss level di 6,950.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News