Media Asuransi, JAKARTA – Data perdagangan pasar modal Indonesia selama sepekan kemarin ditutup pada zona merah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat, 5 November 2021 masih berada pada level psikologis 6.500, atau lebih tepatnya 6.581,79.
Namun selama sepekan lalu, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,15 persen dari level 6.591,35 pada pekan yang lalu. Penurunan turut terjadi pada kapitalisasi pasar bursa, yaitu turun 0,12 persen menjadi Rp8.078,47 triliun dari Rp8.087,96 triliun pada pekan sebelumnya.
Lalu data rata-rata frekuensi harian bursa juga mengalami kontraksi atau perubahan sebesar 6,72 persen menjadi 1.198.161 kali transaksi dari 1.284.477 kali transaksi pada pekan lalu.
Selanjutnya, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) bursa mencatatkan penurunan sebesar 16,63 persen menjadi Rp11,19 triliun dari Rp13,42 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian bursa juga berubah sebesar 17,41 persen menjadi 17,87 miliar saham dari 21,63 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Investor asing pada akhir pekan lalu mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,10 triliun, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp41,10 triliun.
|Baca juga: IHSG Rawan Profit Taking, Cermati 5 Saham Ini
Mengawali pekan pertama di bulan November 2021, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan perusahaan tercatat ke-40 pada tahun ini, yaitu PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA). BOBA yang tercatat pada Papan Pengembangan BEI ini bergerak pada sektor consumer non-cyclicals dengan sub sektor food & beverages, sedangkan untuk industri dan sub industri dari BOBA adalah processed food.
Masih pada hari yang sama, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap IV Tahun 2021, yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1 triliun. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk obligasi ini adalah idAA- (Double A Minus). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 82 emisi dari 49 perusahaan tercatat senilai Rp83,33 triliun. Sampai dengan saat ini total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 481 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp423,84 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 125 perusahaan tercatat.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 142 seri dengan nilai nominal Rp4.469,08 triliun dan US$400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp5,33 triliun.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News