1
1

MARKET REVIEW: IHSG Tertekan Aksi Jual Asing

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup kembali melemah di tengah berlanjutnya aksi jual asing.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Embun Pagi (12 Januari 2023), analis Mirae Sekuritas  Hariyanto Wijaya memaparkan IHSG turun 0,57% kemarin di tengah berlanjutnya aksi jual net asing terhadap ekuitas Indonesia.

Dia menjelaskan penurunan IHSG dipicu oleh berlanjutnya penurunan di sektor keuangan, yang sebagian diimbangi oleh peningkatan di sektor energi, konsumen siklikal, dan transportasi.

“Investor asing membukukan penjualan bersih asing yang cukup besar di Rp1,3 triliun kemarin (Penjualan bersih asing teratas adalah BBCA, BMRI, dan BBRI).”

Menurut Bloomberg, Tesla mendekati kesepakatan awal untuk mendirikan pabrik di Indonesia dengan produksi tahunan 1 juta mobil per tahun. Pemerintah Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekspor akan berlanjut di 2023F sebesar 12,8% YoY (vs 29,4% YoY di tahun 2022) karena Indonesia berupaya untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara anggota ASEAN.

|Baca juga: Market Brief: Dow ditutup 260 poin lebih tinggi, Nasdaq Carat Kenaikan 4 Hari Berturut

Indeks ekuitas AS naik kemarin karena investor bertaruh pada data inflasi yang lebih dingin menjelang rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) Desember pada hari Kamis. Konsensus memperkirakan inflasi headline (CPI) Desember turun ke 6,5% YoY dari 7,1% YoY di bulan November.

Sementara itu, Presiden Fed Boston Susan Collins mengumumkan dia lebih suka kenaikan suku bunga Fed yang lebih kecil sebesar 25 bps dalam pertemuan Fed berikutnya karena dia yakin penyesuaian suku bunga Fed akan memungkinkan Fed lebih banyak waktu untuk menilai data yang masuk sebelum membuat keputusan berikutnya.

Di komoditas, harga minyak mentah WTI melonjak 3,3% menjadi USD77,59/barel, level tertinggi sejak 30 Desember, di tengah harapan membaiknya ekonomi global. Dalam logam, Tembaga melonjak 2,5%, naik untuk hari kelima berturut-turut di tengah ekspektasi bahwa inflasi mungkin telah mencapai puncaknya.

Market Indicator
JCI: 6,584.45 (-0.57%)
EIDO: 21.72 (0.00%)
DJIA: 33,973.01 (+0.80%)
FTSE100: 7,724.98 (+0.40%)
USD/IDR: 15,482 (-0.60%)
10yr GB yield: 6.81 (-3.2bps)
Oil Price: 77.41 (+3.05%)
Foreign net purchase: -IDR1,290.9bn
Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: ADRO, MDKA, ICBP, ERAA, BUMI
TOP SELL: BBCA, BMRI, BBRI, ASII, UNTR
Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
BBCA, BBRI, BMRI, SMMA, TLKM
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Equity Movers
Actual Forecast Previous
USD Crude Oil Inventories 18.962M -2.243M 1.694M
*HRTA +1.98%, PT Hartadinata Abadi Tbk membidik pertumbuhan bisnis yang signifikan di sepanjang 2023 dengan mengincar angka penjualan sekitar IDR9.5 triliun-IDR10 triliun serta menyiapkan capex IDR50 miliar dan membuka 15 toko baru.
*BPTR +0.61%, PT Batavia Prosperindo Trans Tbk mendapat fasilitas kredit investasi senilai IDR185 miliar dengan kebutuhan atas permintaan sewa kendaraan dari beragam pelanggan.
*WICO -5.52%, Sepanjang Januari-September 2022, PT Wicaksana Overseas International Tbk mencatat kenaikan rugi bersih sebesar 60 persen menjadi IDR120.25 miliar, dibanding tiga kuartal pertama 2021, yakni IDR75.53 miliar.
*WMPP -6.34%, Ir Tumiyana MBA selaku Direktur Utama PT Widodo Makmur Perkasa Tbk melakukan penjualan kepemilikan sahamnya sebanyak 54.16 juta lembar menjadi 6.30 miliar lembar setara dengan porsi kepemilikan 21.45 persen yang sebelumnya sebanyak 6.36 miliar lembar atau setara dengan porsi 21.63 persen.
*ARGO -1.57%, PT Argo Pantes Tbk akan melego sejumlah aset mesin pemintal (spinning) benang yang berlokasi di Cibitung, Bekasi dan Cikokol Tangerang.
*AALI -0.93%, *LSIP -0.49%, *SSMS -3.89%, *MGRO -1.25%, Turunnya harga CPO MYR3972 sekitar -4.01%
Technical Insight
– IHSG Daily, 6,584.453 (-0.57%), berpeluang melemah terbatas, trading range 6,558 – 6,641. Pergerakan indeks berpotensi melemah terbatas karena ditutup bertahan mendekati batas dari harmonic support line. Berdasarkan indikator, adapun Stochastics K_D dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif, diiringi dengan penurunan volume. Support berada pada level 6,558 hingga 6,475. Sementara resistance berada pada level 6,641 hingga 6,692.
– BBCA Daily, 8,125 (-0.61%), buy on weakness, trading range 8,000 – 8,325. Pergerakan harga saham tertahan di harmonic support line semestinya berpeluang rebound serta membentuk fase pullback. Buy on weakness dengan target harga secara bertahap pada level 8,325 dan 8,550. Support terdekat berada pada 8,000.
– BRIS Daily, 1,335 (+0.75%), akumulasi beli, trading range 1,300 – 1,425. Pergerakan harga saham semestinya berpeluang rebound setelah menguji batas 61.8% fibonacci retracement, diiringi dengan kenaikan volume. Sementara itu, RSI berada di atas level 60 sehingga masih positif. Akumulasi beli dengan target harga secara bertahap pada level 1,425, 1,550 dan 1,630. Support terdekat berada pada 1,300.
– PTBA Daily, 3,400 (+1.19%), akumulasi beli, trading range 3,240 – 3,500. Pergerakan harga saham mengalami rebound dari batas bawah pada pola major down channel. Adapun Stochastics K_D menunjukkan sinyal positif, sementara RSI sudah jenuh jual. Akumulasi beli dengan target harga secara bertahap pada level 3,500, 3,580 dan 3,660. Support berada pada 3,240.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Rupiah Berpotensi Lanjutkan Apresiasi terhadap Dolar AS
Next Post Harga Emas Spot Diperkirakan Lanjutkan Penguatan

Member Login

or