1
1

MARKET REVIEW: Saham BUKA Turun 6,7% Akibat Tekanan Net Sell Asing

Startup marketplace PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Pada perdagangan kemarin, harga saham Bukalapak.com (BUKA) turun 6,7% akibat tekanan jual dari net sell asing yang massif senilai Rp148 miliar. Berdasar peta e-commerce di Indonesia, BUKA hanya mengamankan top of mind sekitar 1% atau jauh di bawah kompetitor lainnya.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Embun Pagi (26 November, 2021), analis Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya, menjelaskan bahwa IHSG ditutup menguat 0,2% pada hari Kamis dipimpin oleh bank-bank besar milik negara (BMRI, BBNI, dan BBRI) didukung oleh ekspektasi pemulihan pertumbuhan pinjaman di FY22F. 

Harga saham BUKA turun 6,7% akibat tekanan jual dari net sell asing yang massif senilai Rp148 miliar kemarin. Menurut riset Kantar tentang “Peta E-commerce di Indonesia”, Bukalapak hanya mengamankan top of mind sekitar 1%, jauh di bawah Shopee (54%), Tokopedia (25%), dan Lazada (6%). 

Bank Indonesia memperkirakan current account deficit Indonesia pada tahun 2022 akan rendah pada kisaran antara 1.1% hingga 1.9% dari PDB Indonesia.

Sementara itu, pasar AS ditutup pada hari Kamis merayakan Thanksgiving.

|Baca juga: MARKET REVIEW: Harga Saham Emiten Batu Bara Mulai Pulih

Di komoditas, harga minyak mentah stabil di tengah volume perdagangan yang tipis karena pasar mempertimbangkan langkah OPEC selanjutnya, menyusul pengumuman pembebasan minyak dari cadangan strategis. Aliansi OPEC+ dapat menangguhkan peningkatan produksi minyak 400kb/d yang dijadwalkan untuk Januari pada pertemuannya minggu depan. 

Harga logam dasar lebih tinggi di awal sesi perdagangan setelah Beijing mendesak pemerintah daerah untuk meningkatkan investasi guna melawan perlambatan pertumbuhan. Kota Chengdu di China meluncurkan serangkaian langkah-langkah pelonggaran untuk meningkatkan likuiditas di pengembang properti. Namun, pasar melakukan aksi jual di akhir sesi karena mempertimbangkan penarikan langkah-langkah stimulus The Fed yang lebih cepat dari perkiraan.

Market Indicator
JCI: 6,699.35(+0.24%)
EIDO: 23.67 (0.00%)
DJIA: 35,804.38 (+0.00%)
FTSE100: 7,310.37 (+0.33%)
USD/IDR: 14,288 (+0.016%)
10yr GB yield: 6.06 (+1bps)
Oil Price: 78.39 (0.00%)
Foreign net purchase: -IDR14.2bn
   
Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: TLKM, BMRI, DEPO, KLBF, ASSA
TOP SELL: BUKA, EXCL, ASII, BBCA, NATO

Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
TLKM, BBRI, BBCA, ARTO, BMRI

Actual Forecast Previous

EUR German GDP (YoY) (Q3) 2.5% 2.5% 10.4%
EUR German GDP (QoQ) (Q3) 1.7% 1.8% 2.0%

*DEPO +24.48%, 

PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk dicatatkan di papan utama bursa dengan melepas sebanyak 1.024 miliar saham baru yang setara 15.08% dari modal dan ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran umum IDR482 per saham. Dengan IPO ini, perseroan akan meraih dana senilai IDR493.56 miliar.

*BINO +21.01%, 

PT Perma Plasindo Tbk dicatatkan di papan pengembangan bursa dengan melepas sebanyak 435.000.000 saham. Besaran saham itu setara dengan 20% dari modal di setor dan ditempatkan perseroan dengan harga penawaran umum IDR138 per saham. IPO ini, perseroan meraih dana sebesar IDR60.03 miliar.

*SILO +5.97%, 

Kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk diprediksi semakin kuat seiring dengan tingginya kebutuhan layanan kesehatan pada masa pandemi Covid-19. Pengelola RS Siloam juga menggencarkan ekspansi digital berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia.

*KKGI +4.92%, 

Direktur PT Resources Alam Indonesia Tbk, Agoes Soegiarto, mengatakan bahwa perusahaan melalui PT Insani Baraperkasa merencanakan untuk meningkatkan produksi dan penjualan batu bara menjadi 4 juta ton.

*BBSI +1.29%, 

PT Bank Bisnis Internasional Tbk akan melaksanakan penambahan modal melalui rights issue senilai IDR985.33 miliar. BBSI berencana menerbitkan saham baru sebanyak 280 juta saham atau sebanyak 8.49 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan, dengan nilai nominal IDR100 per saham.

*CSRA -4.67%, 

PT Cisadane Sawit Raya Tbk ex deviden IDR25

*GEMS -3.51%, 

PT Golden Energy Mines Tbk ex deviden USD0.0102

Technical Insight 
– IHSG Daily, 6,699.35(+0.24%), consolidation. Trading range 6,684 – 6,741. 

Indikator MFI optimized dan indikator RSI  optimized masih terlihat. Pada periode weekly koreksi indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized sementara akan tertahan. Daily support di 6,684 dan daily resistance di 6,741. Cut loss level di 6,650.

– AALI Daily, 10,400 (+1.71%) buy on weakness,  trading range 10,200– 10,525. 

Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized cenderung naik lebih lanjut. Daily support di 10,200 dan daily resistance di 10,525. Cut loss level di 10,175.

– SMRA Daily, 915 (-2.66%), buy on weakness, trading range 910 – 940. 

Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized sudah berada di oversold area.  Daily support di 910 dan daily resistance di 940. Cut loss level di 880.

– ERAA Daily, 535 (-1.55%), buy on weakness, trading range 625 – 550. 

Indikator MFI Optimized dan RSI Optimized masih cenderung bergerak turun namun mulai terbatas. Perkiraan daily support di 625 dan daily resistance terdekat di 650. Cut loss level di 610.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Stop Penggunaan LIBOR, Indonesia Bentuk National Working Group on Benchmark Reform (NWGBR)
Next Post Pendapatan Negara Capai Rp1.510 Triliun per 31 Oktober 2021

Member Login

or