Media Asuransi, JAKARTA – Dalam bayang-bayang pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) mampu membukukan premi bruto sebesar Rp4,28 triliun (konsolidasian) per kuartal III/2021. Pada periode ini, Tugu Insurance mencatakan laba secara konsolidasian sebesar Rp229 miliar.
Dampak pandemi Covid-19 masih terlihat dari terkontraksinya pertumbuhan premi bruto konsolidasian dan laba konsolidasian Tugu Insurance secara tahunan (year on year/yoy). Premi bruto konsolidasian Tugu Insurance turun 8,6 persen, dari Rp4,68 triliun per September 2020 menjadi Rp4,28 triliun per September 2021. Laba konsolidasian perseroan terkontraksi 2,62 persen, dari Rp235 miliar per September 2020 menjadi Rp235 miliar per September 2021.
Di sisi lain, menurut Presiden Direktur Tugu Insurance, Indra Baruna, nilai asset justru naik 6,9 persen, dari Rp19,5 triliun per September 2020 menjadi Rp20,8 triliun. Ekuitas perseroan meningkat 2,6 persen dari Rp8,5 triliun per September 2020 menjadi Rp8,7 triliun per September 2021.
“Selain itu, rasio solvabilitas Tugu Insurance mencapai 342 persen, jauh berada di atas rata-rata industri bahkan jauh di atas ketentuan Risk Based Capital (RBC) yang sudah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni minimal sebesar 120 persen,” kata Indra Baruna saat public expose Tugu Insurance secara daring, Kamis, 16 Desember 2021.
|Baca juga: Per September 2021, Tugu Insurance (TUGU) Cetak Laba Rp229 Miliar
Dia tambahkan, di masa pemulihan ekonomi sepanjang tahun ini, perseroan tetap konsisten pada 3 fokus strategi. Pertama, optimalisasi bisnis korporasi & komersial dengan meningkatkan sinergi bisnis dengan PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan dan BUMN Group. Kedua, membangun dan mengembangkan bisnis ritel melalui produk khusus serta optimalisasi platform digital untuk memberikan user experience yang baik bagi pelanggan/ Ketiga, memperkuat bisnis reasuransi melalui perkuatan penetrasi cedants.
Indra Baruna juga menjelaskan bahwa kinerja perseroan (induk) menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam bisnis ritel. Porsi premi bruto bisnis ritel di induk perseroan terus meningkat dari 7,7 persen per September 2020 menjadi 11,5 persen per September 2021. Sementara total premi bruto ritel naik 43 persen dari Rp213 miliar per September 2020 menjadi Rp304 miliar per September 2021.
“Kontribusi produksi premi pada bisnis ritel saat ini didominasi oleh lini kendaraan bermotor, dengan porsi premi bruto di induk perseroan meningkat dari 5,2 persen per September 2019 menjadi 8,8 persen per September 2021. Besaran premi bruto naik signifikan lebih dari 62 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama 2020,” kata Indra.
Dia tambahkan, jumlah polis kendaraan bermotor bertumbuh hampir 6 kali lipat dalam dua tahun, dari 13 ribuan polis di September 2019 menjadi 78 ribuan polis dan per September 2021. “Hal ini dapat tercapai karena berkolaborasi dengan berbagai partners diantaranya perusahaan leasing atau pembiayaan, perusahaan digital platform serta dealer-dealer kendaraan bermotor,” jelas Indra.
Sementara itu, dari aspek kesehatan keuangan, selama 6 tahun berturut–turut Tugu Insurance berhasil mempertahankan International Rating “A-“(Excellent) dari AM Best. “Tugu Insurance menjadi satu-satunya perusahaan nasional yang memiliki predikat rating internasional “A- (Excellent)” dari AM Best. Peringkat ini mencerminkan posisi keuangan Tugu Insurance yang sangat kuat, didukung oleh operasional bisnis yang sehat dan manajemen risiko yang memadai,” katanya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News