1
1

Masuk Indeks FTSE Global, Saham Semen Indonesia (SMGR) Potensial

Ilustrasi. | Foto: Doc
Media Asuransi, JAKARTA – Harga saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) masih dalam tren penurunan dalam 4 hari terakhir perdagangan sejak pekan lalu. Namun sentimen positifnya emiten Holding BUMN Semen ini masih masuk dalam FTSE Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional mulai Senin 20 September pekan ini.

Data BEI menunjukkan, pada perdagangan Selasa, 21 September 2021, saham SMGR ditutup minus 0,88% di Rp8.425. Nilai transaksi perdagangan saham SMGR Rp53 miliar dengan volume perdagangan 6,30 juta saham.

Kapitalisasi pasar induk usaha PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) ini sebesar Rp49,97 triliun. Akan tetapi dalam 4 hari terakhir sejak pekan lalu saham SMGR rontok yakni 16 September (-1,97%), 17 September (-0,57%), 20 September (-2,02%), dan 21 September (-0,88%).

Baca juga: Perusahaan Asuransi Perlu Berkolaborasi dengan Platform Digital

Asing keluar Rp5,41 miliar di pasar reguler, sementara dalam sebulan terakhir asing tercatat masih net buy Rp185 miliar di semua pasar (gabungan pasar reguler Rp26 miliar dan pasar nego Rp159 miliar).

Secara valuasi sebenarnya saham SMRG masih oke dilihat dari rasio harga terhadap nilai buku (price to book value/PBV) di level 1,48 kali, dengan rasio harga terhadap laba (price to earnings ratio/PER) 31,46 kali.

Dibandingkan dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) dengan PER 1.180 kali dan PBV 1,84 kali, atau PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) dengan PER 33,26 kali dan PBV 1,71 kali.

Pada perdagangan Selasa kemarin, saham SMGR tak masuk top buy nasabah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, tapi di broker kompetitor masuk top buy dengan beli bersih Rp12,88 miliar.

Seperti diketahui, mulai 20 September lalu, indeks FTSE Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional akan memiliki 20 saham baru asal Indonesia.

Baca juga: Sun Life Indonesia Hadirkan 2 Produk Asuransi Baru

Dari 20 saham tersebut, ada yang naik kelas, ada yang turun dan memang ada yang baru masuk. Salah satunya SMGR, kendati turun kasta dari large cap menjadi mid cap.

Masuknya 20 saham ini ke dalam perhitungan indeks FTSE jelas menjadi katalis positif. Pasalnya saham-saham yang dimasukkan ke dalam indeks akan dibeli sementara yang dikeluarkan cenderung dilego. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sun Life Indonesia Hadirkan 2 Produk Asuransi Baru
Next Post AXA Week for Good Ajak Karyawan Jaga Keselamatan Bumi

Member Login

or