Media Asuransi, JAKARTA – Manajemen PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) meyakini dapat mencapai EBITDA Rp2 triliun pada tahun 2022 yang didukung oleh penjualan Lebaran.
Melalui Daily Write Up bertajuk Matahari Department Store (LPPF) – Continuing transformation and share buyback, analis Mirae Sekuritas Christine Natasya mengatakan LPPF yakin dapat mencapai EBITDA Rp2 triliun pada 2022F didukung oleh penjualan Lebaran yang kuat serta transformasi internal yang sedang berlangsung yang mulai membuahkan hasil.
“LPPF akan meninjau kembali target EBITDA pasca Idul Fitri. Selanjutnya, target KPI 5 tahun telah ditetapkan lebih dari tiga kali lipat EBITDA tahun 2026F dari Rp1,3 triliun pada tahun 2021.”
|Baca juga: Matahari (LPPF) Rilis Official Store di Tokopedia
Keyakinan LPPF terhadap kinerja perusahaan juga ditunjukkan dengan pembelian kembali saham yang berkelanjutan yang akan dimulai pada 9 Mei 2022–3 Juni 2022, dimulai dengan Rp500 miliar. Perseroan akan melanjutkan pembelian kembali periode ke-2 pada tanggal 6 Juni, dengan persetujuan RUPSLB bersamaan dengan persetujuan untuk pembatalan saham treasury saat ini. Sebagai catatan, perusahaan membukukan pendapatan kotor yang luar biasa sebesar IDR2.4tr di 1Q221 (+15.2% YoY).
“LPPF terus membukukan SSSG dua digit sebesar 18,4% di 1Q22, didukung oleh transaksi yang lebih tinggi sebesar 2,8% dan AUR sebesar 15,4%.”
Christine menjelaskan LPPF terus melihat peningkatan penjualannya didukung oleh layanan Beli Sekarang Bayar Nanti (BNPL), traffic yg lebih padat, dan inisiatif merchandise. Perusahaan telah meluncurkan Atome & Kredivo sebagai opsi pembayaran baru BNPL.
“Kami yakin kemitraan dengan layanan BNPL akan terus menarik daya beli pelanggan. Footwear dan baju anak-anak adalah divisi dengan kinerja terbaik. Karena pakaian anak-anak LPPF berjalan dengan sangat baik, LPPF terus menjadi solusi belanja lengkap bagi orang tua, sejalan dengan visinya. Selain itu, perusahaan juga akan menerapkan konsep baru babywear.”
Christine melihat potensi Valuasi yg naik didukung peningkatan manajemen perusahaan dan ROE yang lebih tinggi. Kami memiliki target harga baru Rp6.700, yang didasarkan pada P/E 2022F yang lebih tinggi sebesar 14x. “Kami menurunkan rekomendasi kami ke Trading Buy.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News