1
1

Mau Beli IPO GoTo? Perhatikan Dulu Risiko Berikut

Initial Public Offering GoTo. | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Langkah PT GoTo Gojek Tokopedia untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ramai dibicarakan banyak pihak. Pasalnya, aksi korporasi perusahaan teknologi ini telah dinanti oleh investor.

Rencana Initial Public Offering (IPO) GoTo dinilai menjadi menarik oleh sejumlah investor, dengan melihat pesatnya perkembangan bisnis Gojek dan Tokopedia. Selain itu, kedua platform teknologi tersebut juga memiliki market share yang besar di masing-masing segmen bisnisnya.

Namun demikian, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di raksasa teknologi itu, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu sejumlah risiko yang mungkin diterima. Salah satu risiko yang perlu dicermati ialah, risiko bersifat material yang berpotensi mempengaruhi hasil usaha dan kondisi keuangan GoTo.

Baca juga: Setelah 4 Tahun, Akhirnya The Fed Naikkan Suku Bunga

Melalui prospektus manajemen GoTo mengakui, perusahaan akan kesulitan mencetak laba. Sejak 2018, perusahaan tercatat terus mengalami kerugian. Kerugian tersebut utamanya disebabkan oleh besarnya biaya beban yang dikeluarkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Tingginya biaya beban meliputi biaya pengembangan operasional, biaya penjualan dan pemasaran, biaya penyusutan dan amortisasi, biaya pengembangan teknologi, hingga beban gaji dan imbalan karyawan.

“Perusahaan telah mencatatkan rugi bersih sejak didirikan, dan Perusahaan mungkin tidak dapat mencapai profitabilitas,” tulis dokumen prospektus, dikutip Kamis, 17 Maret 2022.

Dalam mengembangkan aneka platform perusahaan membutuhkan biaya besar. Lebih lanjut dokumen prospektus itu menyebutkan, ke depan GoTo masih akan melanjutkan investasi untuk pengembangan berbagai platform bisnisnya. Hal ini diyakini akan membutuhkan biaya lebih besar dan waktu yang lebih lama.

“Perusahaan tidak dapat menjamin bahwa perusahaan akan dapat membukukan laba bersih di masa mendatang,” tulis dokumen itu.

Baca juga: Ternyata Segini Harga Wajar Minyak Goreng

Adapun untuk menciptakan profitabilitas, GoTo menyatakan, perusahaan bergantung pada kemampuan untuk mengembangkan dan memasarkan bisnisnya secara efisien serta mengoptimalkan sumber dayanya. Oleh karenanya, investasi menjadi penting untuk mencapai target jangka panjang itu.

“Perusahaan tidak menjamin bahwa perusahaan akan sepenuhnya mendapatkan kembali biaya investasi, dan investasi yang telah dilakukan akan menghasilkan peningkatan pendapatan atau pertumbuhan bisnis dan profitabilitas di masa mendatang,” tulis dokumen prospektus.

Melalui dokumen prospektus itu juga, GoTo merilis kinerja keuangan perusahaan hingga kuartal III atau September 2021. Dilansir dari laporan keuangan tersebut, GoTo tercatat masih mengalami rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp11,58 triliun hingga akhir September 2021, lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,43 triliun.

Kenaikan rugi bersih itu disebabkan oleh peningkatan beban keuangan yang lebih tinggi dibanding pendapatan bersih perusahaan. Tercatat pendapatan bersih GoTo sampai dengan kuartal III/2021 sebesar Rp3,4 triliun, naik dari Rp2,3 triliun pada September 2020.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan meningkat dari Rp1,8 triliun pada kuartal III-2020, menjadi Rp2,5 triliun pada kuartal III/2021, kemudian, beban umum dan administrasi meningkat dari Rp2,1 triliun menjadi Rp5,1 triliun.

Selanjutnya, beban penjualan dan pemasaran meningkat dari Rp1,7 triliun menjadi Rp4,7 triliun, beban penyusutan dan amortisasi meningkat dari Rp911,2 miliar menjadi Rp1,5 triliun, serta beban operasional dan pendukung meningkat dari Rp1,01 triliun menjadi Rp1,1 triliun.

Sementara itu, beban pengembangan produk tercatat mengalami penyusutan dari Rp1,9 triliun menjadi Rp1,38 triliun. Adapun rugi per saham GoTo mencapai Rp197 per saham pada September 2021, dibandingkan Rp365 per saham pada periode yang sama tahun 2020. Sepanjang tahun 2020, GoTo masih merugi Rp14,20 triliun. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Setelah 4 Tahun, Akhirnya The Fed Naikkan Suku Bunga
Next Post Turun, Premi dan Klaim Reasuransi 2021

Member Login

or