Media Asuransi, GLOBAL – Mayoritas bursa saham Asia, kecuali bursa China dan Indonesia, menguat menyusul peluang pemangkasan bunga Federal Reserve yang makin kuat. Jelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal Reserve (FOMC) pertengahan September ini, para pedagang kini memperkirakan probabilitas 99,7 persen penurunan suku bunga, menurut alat FedWatch CME Group.
|Baca juga: Harga Emas Bisa Sentuh $5.000 Jika Independensi The Fed Hilang
Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller, menyatakan dukungan untuk penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Salah satu kandididat Ketua The Fed yang didukung Presiden AS Donald Trump ini menyatakan sudah saatnya memulai pemotongan bunga di bulan ini dan di masa mendatang dengan menyesuaikan kondisi ekonomi.
Indeks Bursa Saham Asia, antara lain indeks Nikkei 225 (Jepang) bertambah1,53 persen ke 42.580, demikian pula indeks Topix Jepang yang cakupannya lebih luas, menguat 1,03 persen ke 3.080. Kospi (Korsel) mendaki 0,52 persen ke 3.200, disusul Taiex (Taiwan) yang menghijau 0,33% ke 24.179 dan ASX200 (Australia) yang naik 1,00 persen ke 8.826.
|Baca juga: Jadi Nomor 1, Mandiri Sekuritas Catatkan Nilai Transaksi sebesar Rp414 Triliun
Namun indeks Shanghai Composite (China) berkurang 1,25 persen ke 3.765, demikian pula indeks Shenzhen Component terkoreksi 2,83 persen ke 12.118 dan indeks Hang Seng (Hong Kong) terpangkas 1,12 persen ke 25.058.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News